Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks S&P 500 Melejit, the Fed Tak Ubah Kebijakan

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Standard & Poor’s 500 langsung menanjak ke rekor baru setelah bank sentral AS (the Fed) tanpa diduga tidak jadi memperketat belanja obligasi bulanan. 

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Standard & Poor’s 500 langsung menanjak ke rekor baru setelah bank sentral AS (the Fed) tanpa diduga tidak jadi memperketat belanja obligasi bulanan. 

Gubernur the Fed, Ben S. Bernanke dan koleganya memberlakukan kebijakan yang lebih akomodatif tersebut setelah lonjakan biaya pinjaman mengisyaratakan perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam empat tahun terakhir. Imbal hasil obligasi melonjak sejak Mei setelah Bernanke mewacanakan kemungkinan pengetatan pembelian obligasi.

“Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC) memutuskan untuk menunggu lebih banyak bukti bahwa kemajuan akan berlanjut sebelum kami melakukan penyesuaian kebijakan,” menurut kesimpulan hasil rapat komisi tersebut kemarin waktu Washington atau Kamis (19/9/2013) WIB sebagaimana dikutip dari Bloomberg.

Dalam kesimpulannya komisi itu juga menyebutkan bahwa meski 'risiko penurunan' atas prospek ekonomi berkurang namun 'pengetatan kondisi keuangan' terkendali dalam beberapa bulan ini. Jika berlanjut maka perbaikan kondisi ekonomi akan melambat,” menurut kesimpulan hasil rapat tersebut.

The federal Open Market Committee (FOMC) selama ini berdebat soal bagaimana memperketat belanja obligasi bulanan sebesar US$85 miliar serta utang hipotek dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi di samping mengurangi angka pengangguran yang telah mencapai 7,3% selama Agustus.

The Fed mempertahanklan tingkat bunga mendekati nol persen sejak Desember 2008 serta mendorong neraca keuangan ke rekor US$$3,66 triliun melalui tiga ronde belanja obligasi.

Saham sektor jasa langsung bergerak naik paling tinggi di antara 10 kelompok industri pada Indeks S&P 500 setelah para investors menikmati ekuitas dengan dividen yang bagus. Newmont Mining Corp. dan Barrick Gold Corp., perusahaan tambang terbesar, naik sedikitnya 8,2% sehingga tercatat sebagai perushaan paling untung di antara sektor usaha komoditas.  

Indeks S&P 500 melonjak 1,2% menjadi 1.725,52 pada pukul 16.00 waktu New York atau pukul 03.00 WIB sehingga menutup penurunan sebelumnya sebesar 0,3%. (ltc)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper