Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Bergejolak, Kontrak Pabrik Baturaja II Berpotensi Membengkak

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen semen pelat merah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) khawatir nilai proyek pabrik Baturaja II akan membengkak dari yang direncanakan akibat gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen semen pelat merah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) khawatir nilai proyek pabrik Baturaja II akan membengkak dari yang direncanakan akibat gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo menuturkan pihaknya merencanakan proyek tersebut menelan investasi Rp2,65 triliun dengan asumsi nilai tukar rupiah Rp9.500 per dolar AS sesuai dengan perkiraan tahun lalu.

“Namun, sekarang ternyata rupiah malah melonjak lebih dari Rp11.000. Kondisi itu membuat kami harus menghitung ulang, apakah nilai investasinya ditambah atau menunda rencana pembangunan pabrik,” katanya kepada Bisnis di sela-sela Danareksa Conference Series Macro Forum 2013 di Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Produsen semen yang berpusat di Palembang, Sumatra Selatan itu sedang melakukan tender proyek pembangunan pabrik Baturaja II.

Penandatanganan kontrak tender pabrik berkapasitas 1,85 juta ton per tahun itu diharapkan dapat segera dilakukan pada akhir November 2013 mendatang.

Sejak awal tahun ini, setidaknya ada 11 perusahaan asing yang telah berminat untuk membangun pabrik yang berlokasi di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan itu.

Namun, saat ini jumlah tersebut telah menyusut menjadi empat perusahaan kontraktor pabrik semen dan telah memasuki tahap pengajuan proposal teknis.

“Di dunia ini, tidak banyak kontraktor pabrik semen, paling hanya sekitar empat perusahaan, seperti dari dua dari Jerman, Jepang, dan China. Nantinya, mereka bisa bermitra dengan kontraktor lokal, baik BUMN ataupun perusahaan swasta,” katanya.

Setelah tahap pengajuan proposal teknis, perseroan berharap bulan depan telah memasuki pengajuan proposal komersial yang akan membicarakan masalah nilai kontrak.

Oleh karena itu, nilai tukar rupiah diharapkan dapat kembali stabil hingga November 2013 karena itu berpengaruh pada impor barang modal yang akan digunakan untuk membangun pabrik semen.

“Sebagian besar bahan baku pembangunan pabrik semen harus didatangkan dari luar negeri. Bila kondisi seperti ini [rupiah melemah] terus, maka kami bisa saja menunda grodundbreaking atau menambah nilai investasinya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper