Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Jatuh dari Harga Tertinggi 28 Bulan

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak kehilangan dukungannya pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah mencapai tertinggi 28-bulan yang dipicu kekhawatiran dampak dari kemungkinan serangan militer AS terhadap Suriah untuk dugaan penggunaan senjata kimia.

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak kehilangan dukungannya pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah mencapai tertinggi 28-bulan yang dipicu kekhawatiran dampak dari kemungkinan serangan militer AS terhadap Suriah untuk dugaan penggunaan senjata kimia.

Pasar juga mengabaikan data ekonomi menggembirakan dari China dan Jepang, dengan tingkat pertumbuhan Jepang kuartal kedua direvisi lebih tinggi menjadi 0,9% dan surplus perdagangan China pada Agustus datang lebih besar dari yang diharapkan.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober jatuh US$1,01 dari Jumat menjadi berakhir pada US$109,52 per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober menetap di US$113,72 per barel, turun US$2,40 dari Jumat.

Beberapa pelemahan tampak berasal dari rincian laporan perdagangan China pada Agustus, yang menunjukkan impor minyak mentahnya jatuh.

"Data menunjukkan bahwa China mengimpor minyak mentah lebih sedikit pada Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Paul Christopher, kepala strategi internasional di Wells Fargo, mengatakan harga bisa tetap tinggi sekalipun jika situasi Suriah menjadi tenang.

Pendorong utama untuk kenaikan harga minyak baru-baru ini adalah pemogokan pekerja dan blokade pada fasilitas minyak Libya, katanya.

"Kami pikir penjelasan yang lebih mungkin untuk kenaikan minyak adalah kehilangan yang signifikan 1 juta barel per hari dari minyak mentah bermutu tinggi Libya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper