Bisnis.com, JAKARTA— Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (9/9/2013) dinilai rawan terjadinya aksi profit taking.
Analis MNC Securities Reza Nugraha menilai penguatan IHSG siang ini diprediksi adanya intervensi dari perusahaan yang mulai melakukan pembelian kembali (buyback) saham.
Namun, penguatan tersebut rawan profit taking karena masih belum kuatnya sentimen dari dalam negeri.
Meskipun indeks diprediksi masih akan menguat hingga akhir perdagangan hari ini, tetapi level penutupan diperkirakan lebih rendah daripada level penutupan pada jeda siang ini. Seperti diketahui, pada akhir sesi I hari ini indeks naik 1,91% ke level 4.150,33.
“Indeks masih akan positif, tetapi karena rawan profit taking, saya perkirakan indeks akan ditutup pada level 4.120-4.130. Karena data dari dalam negeri juga masih belum begitu bagus,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/9/2013).
Sementara itu, positifnya data ekonomi AS dinilai lebih berpengaruh terhadap kenaikan valas terutama dolar AS.
“Data AS yang positif justru dimanfaatkan investor untuk masuk ke valas dan [berpengaruh kepada pergerakan] harga minyak mentah [karena kekhawatiran penyerangan ke Suriah]. Hal itu juga yang menyebabkan rupiah masih anjlok siang ini,” paparnya.