Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana melelang surat utang negara (SUN) dalam mata uang rupiah dengan total nilai indikatif Rp8 triliun guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2013.
Dari lelang yang akan digelar pada 10 September 2013 tersebut, pemerintah akan melelang sebanyak lima seri SUN a.l. SPN03131211(new issuance), SPN12140911 (new issuance), FR0070 (reopening), FR0071 (new issuance) dan FR0068 (reopening).
Harga SUN yang akan dilelang tersebut memiliki nilai nominal per unit Rp1 juta. Lelang bersifat terbuka (open auction), dengan menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Surat utang jangka pendek yang dilelang pemerintah yakni seri SPN03131211 dan SPN12140911. Dari masing-masing surat utang itu, memiliki jatuh tempo 11 Desember 2011 dan 11 September 2014. Adapun pembayaran dilakukan secara diskonto.
Dari surat utang lainnya yakni seri FR0070 memiliki jatuh tempo 15 Maret 2024, dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 8,375%. Surat utang seri FR0068 dengan tingkat bunga tetap 8,375% dan jatuh tempo pada 15 Maret 2034.
Sementara itu, seri FR0071 dengan tingkat bunga tetap, memiliki jatuh tempo 15 Maret 2029. Adapun, pembayaran kupon dilakukan tiap 15 September dan 15 Maret.
Dirjen Pengelolaan Utang menyebutkan pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan.
Sementara, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Total alokasi pembelian non-kompetitif untuk SUN seri SPN03131211 dan SPN12140911 adalah sebesar 50% dari yang dimenangkan. Sedangkan alokasi pembelian non-kompetitif untuk FR0070, FR0071 dan FR0068, maksimal sebesar 30% dari yang dimenangkan.
Adapun, pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN tersebut, baik lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.