Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Rupiah Bakal Seburuk Krisis 1998 Kah? Ini Kata Analis

Bisnis.com, JAKARTA— Posisi cadangan devisa yang terus melemah memunculkan kekhawatiran pasar terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin tertekan.

Bisnis.com, JAKARTA— Posisi cadangan devisa yang terus melemah memunculkan kekhawatiran pasar terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin tertekan.

Berapakah titik kritis posisi cadangan devisa? Dan jika sudah sampai titik kritis itu, bagaimana dampaknya?

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada akhir 2011 posisi cadangan devisa tercatat US$110,12 miliar. Lalu pada akhir 2012, cadangan devisa sempat naik 2,42% menjadi Rp112,78 miliar. Namun, pada 2013 angka tersebut terus berkurang dan pada Juli 2013 posisi cadangan devisa tercatat US$92,67 miliar.

Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan posisi cadangan devisa yang sudah menurun saat ini masih tergolong dalam kategori aman, tetapi tetap harus diwaspadai agar tidak terus tergerus.

“Kalau lihat cadangan devisa saat ini, itu masih bisa untuk [pembiayaan] impor 5 bulan. Sedangkan batas psikologis cadangan devisa itu setidaknya bisa untuk impor 3 bulan, yakni setara dengan US$60 miliar,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (6/9/2013).

Jika cadangan devisa di bawah US$60 miliar, lanjut dia, dapat membuat rupiah semakin melemah dan akhirnya memperburuk kondisi perekonomian.

“Jika di bawah level psikologis itu, maka akan terjadi krisis rupiah dengan potensi resesi ekonomi Indonesia. Namun tidak akan seburuk krisis 1998 atau 2008, karena kondisi ekonomi sekarang masih lebih baik dari tahun-tahun tersebut,” tuturnya.  (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper