Bisnis.com, JAKARTA - Selama semester I/2013 PT Trisula International tbk (TBK) berhasil membukukan penjualan bersih Rp371,3 miliar atau naik 27,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp249,1 miliar.
Pada periode kali ini penjualan retail memberi kontribusi sebesar Rp47 miliar atau 14,8% dari total penjualan. Adapun laba kotor perseroan sebesar Rp78,9 miliar dengan marjin laba kotor sebesar 24,9%.
“Saat ini penjualan ke pasar domestik tumbuh pesat, sehingga memacu pihaknya untuk terus memperbanyak gerai penjualan,” ujar Direktur utama Trisula Lisa Tjahjadi saat konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu (28/8/2013).
Hingga Juni, perseroan telah memiliki total gerai penjualan hingga 268 uang tersebar di Jawa, Bali, Sumatra dan Kalimantan.
Sementara itu, pelemahan nilai rupiah akhir-akhir ini membawa dampak positif bagi TRIS yang 85% penjualannya berorientasi ekspor. Saat ini, harga pokok penjualan untuk penjualan ekspor seperti biaya buruh, overheard cost dan biaya lokal lainnya sekitar 35% dalam bentuk rupiah. Maka secara simulasi kenaikan kurs US$ sebesar 5% dapat memberikan tambahan laba kotor hingga 10%.
PT Trisula International merupakan perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan ritel produk-produk pakaian jadi. Merek utama yang dipasarkan perseroan adalah celana dengan merek JOBB, celana dan aksesori bermerek Jack Nicklaus, UniAsia, Man Club dan G2000.