Bisnis.com, JAKARTA— Ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, PT Aneka Tambang Tbk justru mematok kenaikan harga yang signifikan.
Lantas bagaimana hubungan antara pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dengan harga emas?
Analis Multilateral/Commodity Desk PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menjelaskan anjloknya rupiah berdampak besar terhadap pergerakan harga emas domestik.
Sementara itu, pergerakan harga spot dunia, lanjut dia, tidak menjadi satu-satunya pertimbangan untuk mematok harga emas domestik.
“Harga dunia itu kan satuannya US$/troy ounce, sedangkan kita pakai Rp/gram, sehingga harus dikonversikan dulu. Kalau faktor pengalinya [kurs] tinggi, maka harga akan semakin tinggi. Itu baru harga pokok, belum biaya produksi, sertifikasi, harga gali, dan faktor lainnya,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (23/8/2013).
Meskipun demikian, dia menilai kenaikan harga jual emas Antam pekan ini sudah sangat tinggi. Namun, penguatan tersebut masih berpeluang untuk berlanjut dalam jangka pendek dengan kenaikan terbatas.
“Harga emas sebenarnya sudah overbought, tetapi penguatan bisa terjadi karena permintaan dalam negeri juga masih besar, apalagi jika rupiah masih tertekan. Tapi, kenaikan juga akan terbatas,” ungkapnya.
Dia mengatakan permintaan emas tidak hanya dalam bentuk logam mulia tetapi juga dalam bentuk perhiasan. Begitu pula kenaikan harga, tidak hanya terjadi pada logam mulia tetapi juga dalam bentuk perhiasan.