Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya Beton, anak usaha kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), kemungkinan akan menunda rencana pelepasan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dari rencana sebelumnya November 2013 menjadi paling lambat Februari 2014.
Direktur Keuangan Wijaya Karya (Wika) Beton Entus Asnawi menuturkan langkah itu baru akan dilakukan jika kondisi makroekonomi Indonesia tetap tidak stabil seperti yang terjadi saat ini.
Walaupun persiapan terus dilakukan, perseroan masih memantau kondisi makroekonomi dan pasar modal, seperti anjloknya nilai tukar rupiah, penurunan tajam indeks harga saham gabungan (IHSG), dan sejumlah kondisi lainnya.
“Jika kondisinya tetap buruk, maka kemungkinan besar kami akan menundanya. Percuma kalau dilepas dengan harga murah,” tegasnya kepada Bisnis Selasa (20/8/2013) sore.
Sebelumnya, Wika Beton menargetkan bisa melantai di PT Bursa Efek Indonesia dengan nilai perolehan dana Rp1,5 triliun pada kuartal keempat tahun ini, tepatnya November 2013.
Pihaknya telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai penasihat keuangan dalam rencana tersebut.
Dia menjelaskan tambahan dana dari pasar modal dan pinjaman bank diharapkan Wika Beton akan lebih mudah untuk melakukan ekspansi usaha, terutama meningkatkan kapasitas produksi.
Wika Beton menargetkan kenaikan kapasitas produksi 15% atau 300.000 ton per tahun.
Tahun ini, Wika Beton sedang agresif melakukan ekspansi untuk memenuhi kebutuhan beton baik pasar domestik maupun luar negeri. Kapasitas produksi Wika Beton sebesar 2 juta ton per tahun dinilai belum dapat memenuhi permintaan pasar.
Menurutnya, momentum pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang baik saat ini harus dapat dimanfaatkan Wika Beton.
“Permintaan dari mitra-mitra kami cukup banyak, bahkan saat ini pengiriman produk beton butuh waktu sekitar 3 bulan dari waktu pemesanan,” katanya.