Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Kalla Group Bersiap Go Public

Bisnis.com, MAKASSAR--Perusahaan-perusahaan di bawah bendera Kalla Group tengah menyiapkan diri untuk dapat melantai di bursa saham Indonesia.

Bisnis.com, MAKASSAR--Perusahaan-perusahaan di bawah bendera Kalla Group tengah menyiapkan diri untuk dapat melantai di bursa saham Indonesia.

Corporate secretary Kalla Group Andi Asmir mengatakan para pemegang saham telah sepakat untuk menjadikan seluruh perusahaan di kelompok itu sebagai perusahaan publik.

"Kami sedang menyiapkan diri untuk masuk pasar [saham]. Kami intens melakukan konsolidasi agar saat masuk bursa nanti pada waktu yang tepat," kata Andi Asmir, Jumat (16/8/2013).

Asmir tak menyebut perusahaan mana yang akan lebih dahulu melantai di bursa. "Semuanya siap sebenarnya untuk masuk bursa. Tunggu saja, dalam waktu dekat akan kami umumkan," kanjutnya.

Dalam rapat koordinasi di Bali pada Februari lalu, katanya, para pemegang saham berpesan agar semua perusahaan di bawah Kalla Group bisa jadi perusahaan publik ketika ulang tahun ke seratus.

Kalla Group adalah kelompok usaha yang didirikan oleh Haji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla, orang tua mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla, pada 1952.

Disebutkan bahwa telah dibentuk tim khusus di Jakarta yang mempersiapkan go public-nya perusahaan-perusahaan asal Makassar itu.

Terdapat beberapa kelompok usaha di bawah Kalla Group. Pada sektor otomotif terdapat PT Hadji Kalla (Kalla Toyota), PT Makassar Raya Motor (Kalla Daihatsu), PT Kars Inti Amanah (Kalla KIA & Kalla Jeep), dan PT Bumi Jasa Utama.

Di sektor konstruksi terdapat PT Bumi Karsa, PT Bumi Sarana Utama, PT Bumi Sarana Beton, PT Marmer Alam Sulawesi dan PT Indonesia Green Management.

Pada sektor energi ada PT Poso Energy, perusahaan swasta pertama yang telah memiliki 2 (dua) pembangkit listrik tenaga air di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Selain itu, ada PT Kalla Electrical System yang menghasilkan trafo dengan brand Kaltra. Sebanyak 90% produksi trafonya dipasok ke PT PLN di berbagai wilayah di Indonesia.

Kalla Group juga menggarap sektor properti lewat lima perusahaan: PT Kalla Inti Karsa (Mal Ratu Indah), PT Baruga Asrinusa Development, PT Inti Karsa Persada, PT Sahid Makassar, dan PT Trans Kalla Makassar.

Sektor lain yang ditekuni adalah transportasi dan logistik dengan kehadiran PT Makassar Monorail Indonesia, PT Bukaka Lintas Tama, PT Jelajah Laut Nusantara, PT Nusantara Aircharter, dan PT Bumi Lintas Tama.

Saat Jusuf Kalla menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian pada 1999, tampuk kepemimpinan kelompok usaha ini dilimpahkan kepada Fatimah Kalla.

Pada 2000, PT Haka Sarana Investama menjadi holding company perusahaan-perusahaan yang berakar dari Hadji Kalla Trading Company.

Kalla Group juga memiliki Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Hadji Kalla yang menjalankan program corporate social responsibility dan menyalurkan dana zakat perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper