Bisnis.com, JAKARTA – PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk memperkirakan penjualan selama Juli dan Agustus mencapai sekitar Rp2,7 triliun atau sekitar 31,8% dari target pendapatan pada tahun ini sebesar Rp8,5 triliun.
Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mengatakan pada masa Ramadhan dan Lebaran memang terjadi peningkatan yang cukup signifikan terutama menjelang akhir bulan Juli.
“Selama bulan Juli kami bisa mencapai Rp1,6 triliun. Agustus ini kemungkinan bisa Rp1 triliun lebih. Terjadi peningkatan penjualan dua sampai tiga kali lipat dibandingkan bulan-bulan normal,” ucapnya kepada Bisnis, kamis (15/8/2013).
Permintaan paling tinggi terutama terjadi pada area Jabodetabek, sayangnya penjualan di luar Pulau Jawa masih kurang dari yang diharapkan imbas dari anjloknya ekspor kelapa sawit dan pertambangan karena krisis yang terjadi di luar negeri.
“Hal ini membuat pertumbuhan ritel pada puasa ini tidak merata, di Jabodetabek masih bagus, Pulau Jawa namun di luar Jabodetabek juga masih bagus, tapi di luar Pulau Jawa pertumbuhannya masih kurang dari yang diharapkan hanya tumbuh 5% dibandingkan periode sebelumnya,” tuturnya.
Menurutnya, kecenderungan penjualan ritel yang melemah sudah terjadi sejak bulan Januari. “Harapan dengan adanya kenaikan UMP daya beli masyarakat bertambah, ternyata karena dibayangi kenaikan harga BBM, dan TDL membuat lonjakan penjualan yang diharapkan tidak terjadi.”
Hingga sepanjang Semester I, penjualan yang berhasil dibukukan pemilik pusat perbelanjaan Ramayana dan Robinso ini sekitar 30% dari target omzet. Ditambah sepanjang Juli dan Agustus yang mencapai 30% sehingga dalam kurun 4 bulan ke depan, pihaknya harus menggenjot penjualan hingga 40% agar target Rp8,5 triliun dapat tercapai.
“Ke depan memang agak berat karena kondisi yang belum menentu. Oleh karena itu, perlu dilakukan efisiensi untuk menekan laba, serta strategi penjualan untuk mengejar volume agar margin usaha tetap tumbuh sesuai target.”