Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dijual mendekati harga terendah dalam kurun hampir satu bulan setelah sebelumnya merosot ke level terendah dalam satu pekan.
Penurunan harga minyak WTI tersebut membuat selisih harga minyak acuan bursa New York tersebut dengan kontrak penjualan minyak Brent di London mencapai jarak terdekat untuk pertama kali dalam enam pekan.
Kontrak berjangka sedikit berubah di New York setelah turun 1,4% kemarin sehingga memangkas peningkatan per bulan tertinggi sejak Agustus. Cadangan minyak mentah AS merosot 740.000 barel pekan lalu, menurut laporan American Petroleum Institute.
Sebuah laporan hari ini memperkirakan akan terjadi penurunan cadangan minyak sebesar 2,45 juta barel, menurut para analis sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (31/7/2013).
Harga minyak WTI untuk pengiriman September mencapai US$103,16 per barel atau naik 8 sen di bursa New York Mercantile Exchange. Sedangkan volume seluruh kontrak tercatat 56% di bawah rata-rata 100 hari. Kontrak tersebut turun US$1,47 menjadi US$103,08 kemarin dan posisi tersebut menunjukkan penurunan paling tajam sejak 24 Juli lalu dan ditutup pada level terendah sejak 3 Juli.
Brent untuk pengiriman September turun 11sen menjadi US$106,80 per barel di bursa ICE Futures Europe, London. Harga premium Brent tercatat US$3,66 terhadap kontrak WTI dari posisi kemarin senilai US$3,83.