Bisnis.com, JAKARTA - Investor valuta asing dan emas menantikan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan stimulus moneter pada akhir pekan ini.
Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan keputusan Federal Reserve dalam rapat dewan gubernur (RDG) pada 30-31 Juli 2013 akan mempengaruhi pergerakan dollar AS.
"Kebijakan moneter the Fed yang akan dirilis tanggal 1 Agustus dinihari akan menentukan pergerakan dollar AS yang akan berpengaruh pada pergerakan emas dan rupiah," katanya kepada Bisnis, Senin (29/7/13).
Selain itu, menurutnya, dollar AS juga akan terpengaruh signifikan oleh data tenaga kerja AS untuk bulan depan, yang biasa diumumkan pada Jumat pertama setiap bulan atau 2 Agustus 2013, pekan depan.
"Bila data-data AS menguatkan nilai dolar, biasanya emas akan melemah dan sebaliknya," ujarnya.
Adapun pergerakan rupiah juga akan bergantung kepada data cadangan devisa, neraca perdagangan, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik pada Jumat, 2 Agustus 2013.
"Selain karena penguatan dollar, rupiah juga masih berpotensi melemah bila data-data ekonomi Indonesia tersebut menunjukkan inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi di bawah prediksi," kata Ariston.
Menurutnya, rupiah masih akan mendapatkan sentimen positif jika Bank Indonesia masih mau kembali melakukan kebijakan pengetatan moneter.