Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan menguat 1,97%, menjadi 4.724,41 dari akhir pekan lalu 4.633,10, sementara volume dan besaran aksi jual bersih atau nett sell menurun dari pekan lalu.
Sepanjang pekan ini, indeks secara total mencetak aksi jual bersih Rp6,66 miliar, turun 348,66% dari pekan lalu, Rp1,74 triliun. Adapun jumlah volume perdagangan selama sepekan sebanyak 24,18 miliar saham. Sementara nilai transaksi sepekan Rp26,82 triliun, turun 12,18% dari pekan sebelumnya.
Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, memasuki Ramadan, volume transaksi dan frekuensi perdagangan saham memang menurun.
“Namun, yang patut dicermati adalah posisi jual pemodal asing kian menurun. Pada awal pekan ini kita lihat pemodal asing melakukan nett buy, sementara nett sell pada akhir pekan tidak sebesar pekan sebelumnya,” ujarnya pada Bisnis, (19/7/2013).
Menurutnya, sentimen global perihal program stimulus The Fed masih menjadi faktor pergerakan bursa secara global. Hal itu juga menjadi acuan posisi pemodal asing untuk masuk ke emerging markets, salah satunya Indonesia.
“Pada pekan ini yang saya cermati adalah sektor konstruksi dan properti yang rebound setelah pada pekan sebelumnya mendapat tekanan yang cukup tinggi,” kata Satrio.
Sementara itu, mengenai langkah Bank Indonesia pada pekan lalu, dirinya mengatakan, penaikan BI rate nyatanya tidak begitu berdampak terhadap pergerakan indeks. Kenyataannya, saham perbankan malah naik, tetapi rupiah tergerus.
“Saya kira saat ini para investor sedang menunggu kinerja emiten-emiten pada sepanjang semester I. Jika data sudah dirilis, hal itu akan menjadi penggerak indeks,” tuturnya.
Purwoko, analis PT Panin Sekuritas mengatakan IHSG pada perdagangan Jumat (19/7)
Pada perdagangan Jumat (19/7) lalu, IHSG ditutup naik 3,98 poin atau 0,08% ke 4.724,41. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 133.712 transaksi yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 3,68 miliar saham.
Dalam perdagangan Jumat (19/7/2013), sebanyak 126 saham naik, 122 saham turun, 97 tak bergerak, dan 142 tak ditransaksikan. Transaksi yang dibukukan sebesar Rp4,49 triliun, terdiri dari transaksi di pasar reguler Rp4,02 triliun dan pasar negosiasi Rp473,44 miliar. Di tengah transaksi itu, investor asing membukukan total jual bersih (nett sell) Rp54,47 miliar.
Pergerakan sektor-sektor dalam IHSG antara lain sektor agrikultur yang naik 0,33%, sektor basic-industries turun 1,77%, sektor konstruksi dan properti turun 1,47%, sektor consumer goods naik 0,49%, sektor finance turun 0,06%, sektor infrastruktur naik 1,17%, sektor pertambangan naik 0,13%, sektor aneka industri naik 0,37%, dan sektor perdagangan naik 0,50%.
Saham-saham yang menempati top gainers antara lain PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) yang melonjak 32,35%, diikuti oleh PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang naik sebesar 23,64% dan PT Mahaka Media Tbk (ABBA) yang naik 19,75%.
Sementara itu, saham-saham yang menempati top loosers adalah PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) yang anjlok 20%, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) yang merosot 8,26%, dan PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) yang turun 5,88%.
Adapun pergerakan bursa saham regional Asia, indeks Hang Seng tercatat naik 0,08%, indeks Nikkei turun 1,48%, dan indeks Straits Times turun 0,15%. Mata uang rupiah terdepresiasi menjadi Rp10.129 per dolar AS dengan kurs tengah sebesar Rp10.070. Sementara indeks Bisnis27 stagnan.