MELALUI program Quantum Leap 2011- 2015, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menargetkan pada 2015 Garuda dan Citilink akan mengoperasikan 194 pesawat, atau tumbuh 73% dibandingkan dengan jumlah saat ini sebanyak 112 armada.
Dia juga yakin kolaborasi Garuda dan Citilink sebagai unit usaha untuk penerbangan murah (low cost carrier) dapat melayani 45,4 juta penumpang, atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pencapaian saat ini sebanyak 20,4 juta penumpang.
Frekuensi penerbangan juga ditargetkan meningkat menjadi 1.100 penerbangan per hari, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah penerbangan saat ini sebanyak 400 penerbangan per hari.
Demi mencapai ambisi itu, perseroan akan mendatangkan 24 pesawat baru pada tahun ini untuk memperkuat rute domestik dan internasional yang terdiri dari 3 unit Airbus A330, 10 unit Boeing 737-800NG, 7 unit Bombardier CRJ1000 NextGen, dan 4 unit Boeing 777-300ER.
Perseroan memutuskan untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan I Garuda Indonesia tahap I tahun 2013 senilai Rp2 triliun yang sebagian besar digunakan sebagai uang muka pembelian pesawat baru tersebut.
Menurut riset e-Trading Securities yang dirilis 3 Juli 2013, sejalan dengan penerbitan obligasi tersebut margin laba Garuda diprediksi akan lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya, yakni turun tipis 3,2% menjadi 3,17% pada tahun ini.
Hal ini mulai terlihat melalui kinerja perseroan pada kuartal I/2013. Di satu sisi, Garuda membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,5% menjadi US$807 juta dibandingkan dengan pencapaian pada periode sama tahun lalu senilai US$717,4 juta.
Namun, di sisi lain, perseroan mencetak rugi bersih sebesar US$31,8 juta atau turun 148,54% seiring dengan peningkatan beban usaha yang naik sebesar 12,7% menjadi US$827 juta dibandingkan dengan pencapaian periode sama 2012 senilai US$734,12 juta.
Kenaikan beban usaha tersebut dinilai sejalan dengan penambahan enam unit pesawat baru pada kuartal I/2013 yang mampu mendongkrak jumlah penumpang sebesar 20,7% menjadi 5,56 juta penumpang pada periode tersebut.
Selengkapnya baca http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?OldID=14#