BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (3/7) ditutup anjlok signifikan, menyusul kekhawatiran akan merambat naiknya inflasi yang akan memicu kenaikan suku bunga BI Rat
Beberapa hari terakhir banyak diberitakan masalah kenaikan bahan pangan.Momentum puasa, lebaran, serta tahun ajaran baru pada bulan ini juga merupakan pemicu lonjakan inflasi setiap tahun.
Kekhawatiran akan kenaikan bunga ini juga mulai tecermin pada naiknya yield SUN sebesar 5,4 basis poin menjadi 6.498. Level ini merupakan tertinggi sejak 22 September 2011.
Secara teknikal, pelemahan IHSG Rabu menghasilkan gap down candlestick dengan volume yang menurun. Indikator slow stochastic menghasilkan sinyal dead cross mengindikasikan hari ini, Kamis (4/7) IHSG masih berpotensi terkoreksi.
Panin Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan ke -cenderungan melemah. Meski demikian, diperkirakan tekanan jual akan mulai
berkurang. Kisaran support-resistance 4.510-4.630.
E-Trading Securities memperkirakan terjadi support 4.480 dan resistance 4.715. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain INTP, LPCK dan PGAS..
Indo Premier Securities memproyeksikan support IHSG 4.525 dan resistance 4.800. Adapun, saham-saham yang dapat disimak . INDF, UNTR, dan UNVR.
Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak menurun pada kisaran 4.530-4.623. Saham yang akan aktif diperdagangkan kemungkinkan PGAS, JSMR, ICBP, dan INDF.