BISNIS.COM, JAKARTA—Meski indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak awal Juni terkoreksi dalam, indeks saham properti (JAKPROP) pada semester I/2013, justru mencatatkan pertumbuhan kinerja lebih baik yakni 47,99% ke level 483,26 dibandingkan dengan semester I/2012 sebesar 20,23%.
Indeks saham properti menjadi sektor paling tinggi dalam mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang semester I/2013. Di posisi kedua ditempati indeks saham consumer goods yang tercatat tumbuh 28,47%, sementara indeks perdagangan 18,27% berada di posisi ketiga.
Dari total anggota yang ada di indeks saham properti, saham PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) mencatatkan pertumbuhan kinerja paling tinggi sebesar 380,16%, disusul saham PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JHID) yang tercatat naik 189,29%.
Di posisi ketiga, saham PT Lippo Cikarang mencatatkan pertumbuhan hingga 163,57%, disusul saham PT Ciputra Property Tbk (CTRP) yang tumbuh 98,33%, dan saham PT Cowell Development Tbk (COWL) sebesar 92,31%.
Kiswoyo Adi Joe, analis PT Investa Saran Mandiri, menilai moncernya kinerja tersebut disebabkan terkendalinya beberapa faktor yang mempengaruhi industri properti a.l seperti tingkat inflasi, suku bunga kredit dan daya beli masyarakat.
“Selain itu, juga dikarenakan adanya perpindahan investasi pada investor dari emas ke properti seiring harga komoditas emas yang cenderung turun pada semester pertama ini,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (02/7).
Menurutnya, pertumbuhan kinerja saham properti juga turut terdongkrak oleh investor asing terutama dari perusahaan-perusahaan yang memiliki cadangan lahan yang besar, misalnya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Berdasarkan data Bloomberg, saham BSDE menjadi pendorong tertinggi indeks properti sepanjang semester I/2013 sebesar 18,11 poin. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menempati posisi kedua dengan kontribusi 17,63 poin.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyusul di posisi ketiga dengan konstribusi 12,47 poin, sedangkan saham SCBD berada di posisi keempat dengan kontribusi 10,58 poin. Adapun, posisi kelima ditempat PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) sebesar 9,94 poin.
Dia juga berpendapat kinerja saham properti akan melanjutkan kenaikan positifnya meski dibayangi wacana kenaikan suku bunga acuan akibat melonjaknya inflasi. Menurutnya, pemerintah setidaknya dapat menjaga tingkat inflasi maksimal di level 7,3%.
“Jika inflasi bisa ditahan setidaknya di level 7,3%, kami kira industri properti masih prospektif hingga akhir tahun, baik secara fundamental maupun kinerja sahamnya,” tuturnya.