Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS MSCI ASIA PACIFIC Tergelincir 0,2%

BISNIS.COM, JAKARTA--Saham Asia turun, dengan indeks patokan regional menuju penutupan terendah sejak 5 Desember, karena produsen bahan baku jatuh di tengah kekhawatiran krisis uang tunai di China akan memperlambat pertumbuhan di negara dengan perekonomian

BISNIS.COM, JAKARTA--Saham Asia turun, dengan indeks patokan regional menuju penutupan terendah sejak 5 Desember, karena produsen bahan baku jatuh di tengah kekhawatiran krisis uang tunai di China akan memperlambat pertumbuhan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.

BHP Billiton Ltd (BHP), perusahaan pertambangan terbesar dunia, turun 1,7% di Sydney. Newcrest Mining Ltd, produsen emas utama Australia, turun 4% karena emas batangan diperdagangkan mendekati titik terendah pada September 2010. 

Celltrion Inc naik 3% di Seoul setelah Temasek Holdings Pte. (Singapura) setuju untuk membeli tambahan 150 miliar won saham pembuat obat Korea Selatan.

 

Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,2% menjadi 125,56 pada 9:30 a.m. di Tokyo. CSI 300 Index dari perusahaan terbesar China jatuh 6,3% kemarin. Bank sentral China mengatakan ada jumlah yang wajar likuiditas dalam sistem keuangan.

"Bank sentral China yang mengorbankan rasa sakit jangka pendek untuk pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," Matthew Sherwood, Kepala Penelitian Investasi Pasar Perpetual Ltd.

Menurutnya, investor terus datang untuk mengatasi dengan konsep mengurangi dukungan bank sentral di AS dan tekanan kredit di China dan apa artinya ini bagi pertumbuhan global dan harga aset.

Indeks Topix Jepang turun 0,5% , sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average tergelincir 0,2%. Australia S & P / ASX 200 Index turun 0,3% dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper