BISNIS.COM, JAKARTA-- PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) menderita kerugian sepanjang kuartal I/2013 sebesar Rp11,63 miliar, membengkak 68,5% dibandingkan dengan catatan kerugian perseroan pada kuartal I/2012 sebesar Rp7 miliar.
Kendati pendapatan perseroan kuartal I/2013 tumbuh 12,52% menjadi Rp2 miliar, melonjaknya beban pokok penjualan hingga 73,54% sebesar Rp4,8 miliar memperburuk posisi rugi bersih perusahaan yang berbasis di Surabaya tersebut.
Selain itu, tingginya beban operasional, administrasi dan beban keuangan serta beban lainnya yang secara kumulatif mencapai Rp8,51 miliar semakin menekan kinerja keuangan perseroan.
Dari sisi beban pajak, perseroan juga melaporkan kewajiban pajak penghasilan untuk periode Januari-Maret 2013 sebesar Rp613 juta, naik 162% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp234,3 juta.
"Pajak penghasilan [PPh] dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan [atau] bangunan, usaha jasa kontruksi, usaha real estat, dan persewaan tanah dan bangunan," tulis Direktur Utama BKDP, Philip Tonngoredjo, melalui keterbukaan informasi pada otoritas bursa, Senin (24/6/2013).
Kerugian Bukit Darmo Property Bengkak 68%
BISNIS.COM, JAKARTA-- PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) menderita kerugian sepanjang kuartal I/2013 sebesar Rp11,63 miliar, membengkak 68,5% dibandingkan dengan catatan kerugian perseroan pada kuartal I/2012 sebesar Rp7 miliar.Kendati pendapatan perseroan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 menit yang lalu
Modernland (MDLN) Mau RUPSLB, Ada yang Serok Puluhan Juta Lembar
25 menit yang lalu
Prospek Dingin Pasar Minyak Dunia 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 detik yang lalu
Tambah Kapasitas, Humpuss Maritim (HUMI) Akuisisi Kapal Oil Tanker
8 menit yang lalu
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 15 November 2024
12 menit yang lalu
Modernland (MDLN) Mau RUPSLB, Ada yang Serok Puluhan Juta Lembar
22 jam yang lalu