BISNIS.COM, JAKARTA—Henan Putihrai Analytics memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat (21/6/2013) bergerak di kisaran 4.540—4.787.
Pada pagi ini, sebagian besar indeks saham acuan Asia melemah di tengah spekulasi bahwa terbatasnya jumlah uang beredar telah menyebabkan masalah likuiditas untuk beberapa Bank di China.
Indeks bursa acuan Wall Street kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis (20/6/2013), dipicu oleh kekhawatiran bahwa Fed akan mulai membatasi program pembelian obligasi akhir tahun ini.
DJIA melemah 2.34%, S&P 500 melemah 2.50% dan Nasdaq melemah 2.28%. Sementara itu, CBOE Volatility Indeks atau VIX naik 23% ke level 20,49, menjadi penutupan tertinggi sejak Desember lalu.
Pada Kamis (20/6/2013) dirilis data initial jobless claim mingguan yang meningkat 18k ke level 354k vs estimasi ekonom 340k. US manufacturing purchasing managers index Juni mengalami penurunan tipis 52.2 dibanding dengan Mei di level 52.3.
Semenmtara itu, data existing home sales meningkat 4% di atas estimasi, 5.2 juta vs est. 5 juta. Philadelphia Fed Index juga mengalami penguatan ke level 12.5 pada bulan ini. Leading indicator meningkat 0.1% ke level 95.2 di Mei, yang mengindikasikan bahwa ekonomi AS sedikit membaik pada Mei dan dapat tumbuh lebih cepat pada paruh kedua tahun ini.
Di Eropa, pasar saham mengalami penurunan tajam setelah Fed mengatakan bahwa pembelian obligasi dibatasi mulai tahun ini, tergantung pada ekonomi outlook.
Stoxx Europe 600 index melemah 2.97%, merupakan penurunan terbesar sejak November 2011 dan DAX Jerman melemah 3.28%.
Di sisi lain, sektor pertambangan membukukan kerugian terbesar setelah data aktivitas manufaktur di Cina melambat pada Juni. HSBC flash manufacturing PMI Juni masih berada di level kontraksi, bahkan turun menjadi 48.3 dari periode Mei 49.2.
Menurut HSBC, sektor manufaktur China tertekan oleh melemahnya permintaan eksternal, permintaan domestik yang moderat serta persediaan yang meningkat. Sementara itu, sektor perbankan di UK juga mengalami pelemahan setelah Bank of England mengidentifikasi beberapa bank mengalami kekurangan modal.
Bank sentral China menyuntikkan dana 50 miliar Yuan (US$8.17) ke dalam sistem keuangan pada Kamis (20/6/2013), setelah jumlah uang beredar yang terbatas mendorong suku bunga meningkat.