BISNIS.COM, PARIS-Lambatnya pertumbuhan ekonomi global mengakibatkan permintaan minyak bumi menurun 0,08% menjadi 90,6 juta barel per hari.
Badan Energi Internasional (International Energy Association/IEA) mengatakan menurunnya permintaan tersebut terlihat dari rendahnya penggunaan minyak bumi di China. Tahun ini, permintaan China diprediksi tumbuh 3,8% dibandingkan dengan tahun lalu.
“IEA memperkirakan permintaan minyak tahun ini di China tumbuh 3,8%, bukan 3,9% seperti prediksi sebelumnya. Ini sejalan dengan pemangkasan terbaru oleh Dana Moneter Internasional atas proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi China menjadi 7,75% dari 8%,” kata laporan lembaga itu, Rabu (12/6/2013).
Meski demikian, permintaan minyak dari negara-negara berkembang diperkirakan melebihi permintaan dari negara-negara maju pada kuartal ini. “Permintaan diproyeksikan tetap relatif lambat secara keseluruhan, pertumbuhan diperkirakan akan mendapatkan momentum hingga akhir tahun,” kata lembaga yang berbasis di Paris, Prancis itu.
Di perdagangan Asia pada Rabu (12/6/2013), harga minyak turun sejalan dengan ekuitas. Hal itu disebabkan pedagang masih disibukkan dengan keputusan bank sentral Jepang (BoJ) yang menunda peluncuran stimulus ekonomi baru, kata analis.