BISNIS.COM, JAKARTA--Bursa saham berpotensi kebanjiran dana segar hingga Rp74,6 triliun melalui aksi korporasi yang dilakukan 71 perusahaan pada 2013.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 42 perusahaan sedang mengajukan izin pernyataan penawaran saham perdana, penawaran saham terbatas, dan penerbitan obligasi dengan total nilai sekitar Rp30,54 triliun per 11 Juni 2013.
Sementara itu, terdapat 29 perusahaan yang sudah mendapat izin efektif melakukan ketiga aksi korporasi dengan nilai Rp44,06 triliun.
Nurhaida, Anggota Dewan Komisioner Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, menyampaikan pihaknya telah menerima pengajuan pendaftaran 15 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan target dana sekitar Rp2,78 triliun.
Selain itu, delapan emiten berencana menerbitkan saham baru (right issue) dengan proyeksi dana Rp6,07 triliun, dan 19 emiten berencana menerbitkan obligasi dengan target perolehan dana Rp21,69 triliun.
“Total pipeline yang masuk ke OJK nilai dananya bisa meramaikan pasar modal sekitar Rp30,54 triliun,” ujarnya, Rabu(12/6).
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Noor Rachman menambahkan perusahaan yang sudah mendapat pernyataan efektif IPO yakni enam emiten dengan perolehan dana Rp4,06 triliun.
Sisanya, delapan perusahaan telah mendapat izin right issue senilai Rp14,82 triliun dan 18 perusahaan menerbitkan obligasi Rp25,18 triliun.
AKSI KORPORASI Akan Guyur Bursa Hingga Rp74,6 Triliun
BISNIS.COM, JAKARTA--Bursa saham berpotensi kebanjiran dana segar hingga Rp74,6 triliun melalui aksi korporasi yang dilakukan 71 perusahaan pada 2013. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 42 perusahaan sedang mengajukan izin pernyataan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lavinda
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
3 jam yang lalu