Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA NEW YORK: Indeks S&P500 ke Titik Terendah, Saham AS berfluktuasi

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham AS berfluktuasi antara untung dan rugi, setelah Standard & Poor 500 Index jatuh ke level terendah 1 bulan, akibat penurunan klaim pengangguran memicu perdebatan tentang rencana Federal Reserve untuk pelonggaran kuantitatif.

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham AS berfluktuasi antara untung dan rugi, setelah Standard & Poor 500 Index jatuh ke level terendah 1 bulan, akibat penurunan klaim pengangguran memicu perdebatan tentang rencana Federal Reserve untuk pelonggaran kuantitatif.

SodaStream International Ltd naik 4,5% setelah website bisnis Israel melaporkan bahwa PepsiCo Inc sedang dalam pembicaraan untuk membeli pembuat soda-mesin rumahan senilai lebih dari US$ 2 miliar.

Costco Wholesale Corp (COST) menguat 0,8% setelah melaporkan peningkatan penjualan. VeriFone Systems Inc anjlok 17% akibat pembuat terminal kartu kredit itu memperkirakan perkiraan analis terjawab.

The S & P 500 (SPX) naik 0,1% menjadi 1.610,94 pada pukul 11.01 pagi di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 13,29 poin atau 0,1%, ke 14.973,88. Perdagangan saham S & P 500 lebih rendah 11% dari rata-rata 30-hari terakhir.

"Pasar AS akan melalui transisi dari dorongan likuiditas ke reli berdasarkan data fundamental dan itu sangat bergelombang naik," kata Andres Garcia-Amaya, strategi pasar global JP Morgan Funds, di mana ia membantu mengawasi sekitar US$ 400 miliar.

Menurutnya, investor mencoba untuk mencari tahu apakah sekarang menghargai pendapatan dan situasi pekerjaan, atau apakah itu masih Fed yang mendorong pasar. Jadi investor perlahan-lahan melepas roda pelatihan dan yang membuat hal-hal sedikit goyah.

Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja hari ini menunjukkan klaim pengangguran turun sebesar 11.000 menjadi 346.000 dalam pekan yang berakhir 1 Juni. Perkiraan median dari 47 ekonom yang disurvei Bloomberg menyerukan penurunan menjadi 345.000. Investor meneliti data pasar tenaga kerja karena mereka mempertimbangkan apakah Fed akan mulai skala stimulus kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper