Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA NEW YORK: Saham AS Melorot, Investor Timbang Data dan Stimulus

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham Amerika Serikat melorot, setelah kemarin Standard & Poor’s 500 Index reli dari level rendah dalam 3 pekan terakhir, karena investor menimbang prospek pertumbuhan ekonomi dengan perhatian pada bank sentral akan perlahan

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham Amerika Serikat melorot, setelah kemarin Standard & Poor’s 500 Index reli dari level rendah dalam 3 pekan terakhir, karena investor menimbang prospek pertumbuhan ekonomi dengan perhatian pada bank sentral akan perlahan memberi stimulus.

General Motors Co. (GM) reli 2,2 karena S&P menyatakan bahwa pabrikan ini akan mengganti H.J. Heinz Co. dalam pengukuran ekuitas standard. Microchip Technology Inc. bertumbuh 5,6% karena penjualannya naik 9% dalam 2 bulan terakhir.

Salesforce.com (CRM) Inc. turun 3% setelah menyatakan akan membeli ExactTarget Inc. Dollar General Corp. Turun 7,6% setelah memangkas proyeksi pendapatan tahunannya yang paling tinggi.

S&P 500 Index turun 0,3% ke level 1.635 pada pukul 12.31 di New York, menghapus keuntungan sebelumnya yang mencapai 0,4%. Adapun Dow Jones Industrial Average berjangka turun 42,78 points, atau 0,3% menjadi 15.211,25.

Perdagangan saham perusahaan S&P 500 saat ini 3,6% di bawah level rata-rata 30-hari terakhir.

“Ini merupakan peningkatan kepercayaan yang cantik dan bagus,” kata James Paulsen, chief investment strategist pada Wells Capital Management di Minneapolis yang mengelola aset lebih dari US$340 juta. “Dan salah satu suara yang paling nyaring soal konfidensi ini adalah diskusi soal apakah Fed akan melanjutkan stimulus atau tidak.”

“Ada kekhawatiran bahwa tanpa dukungan Fed, ekonomi akan melesu dan berhenti,” kata John Carey, fund manager pada Pioneer Investment Management Inc.di Boston. Perusahaannya mengelola aset sekitar US$208 miliar. “Saya pikir ada momentum yang cukup dalam ekonomi untuk berjalan tanpa terlalu banyak intervensi dari Fed.”

Kemarin, S&P 500 naik 0,6 %, menghapus rugi sebelumnya setelah Presiden Fed Bank of Atlanta Dennis Lockhart mengungkapkan data terkini, termasuk kontraksi yang tak diperkirakan di sektor manufaktur, menunjukkan ekonomi masih tetap lemah untuk membenarkan pengurangan program pembelian obligasi bank sentral.

Data hari ini dari Departemen Perdagangan menunjukkan defisit perdagangan AS melebar pada bulan April dari lebih dari tiga tahun rendah, mencerminkan rebound impor barang konsumsi dan peralatan bisnis yang mudah kekhawatiran tentang tingkat perlambatan pertumbuhan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper