BISNIS.COM, JAKARTA— Harga obligasi AS bertenor 10 tahun melanjutkan pelemahannya.
Fluktuasi harga kemungkinan terjadi seiring bank sentral menarik stimulus.
“Yield akan naik seiring perekonomian membaik. Perjalanan ke level normal hampir pasti akan bergelombang, dengan yield yang akan melewati periode volatilitas,” ujar Stephen Cecchetti, Economic Adviser dan Head of The Monetary and Economic Department di BIS, seperti dikutip Bloomberg, hari ini (3/6/2013).
Yield obligasi 10 tahun naik tertinggi sejak Desember 2010 pada bulan lalu di tengah spekulasi Federal Reserve yang akan mengurangi program pembelian obligasi bulanan senilai US$85 miliar.
Kepala The Fed Ben S. Bernanke pada 22 Mei 2013 mengatakan bank sentral akan memangkas laju pembelian obligasi jika pemerintah melihat adanya perbaikan ekonomi.
Yield obligasi AS 10 tahun naik 48 basis poin pada bulan lalu ke 2,15%, kenaikan tertinggi sejak Desember 2010 yang naik 50 basis poin.
“Dengan outstanding volume obligasi pemerintah yang lebih besar dari yang sebelumnya, risiko tingkat bunga berada pada level tertinggi di ekonomi yang maju. Pelemahan ini akan tersebar di industri perbankan, perumahan, dan industri,” tambahnya. (ltc)