BISNIS.COM, JAKARTA – Setelah mencatatkan kinerja buruk pada tahun lalu, perusahaan pelayaran PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk memproyeksikan dapat meraup pendapatan Rp1,4 triliun atau naik 16,7%dibadingkan dengan pencapaian pada 2012 yakni senilai Rp1,1 triliun.
Alexander Runtuwene, Direktur Keuangan Arpeni Pratama Ocean Line, mengungkapkan kondisi iklim kurang baik pada tahun lalu mengakibatkan kinerja perseroan terganggu.
"Target setahun ini, EBITDA perseroan positif dibandingkan tahun sebelumnya," katanya hari ini, Jumat (31/5/2013).
Dia mengungkapkan situasi pasar yang belum membaik sejak krisis ekonomi Eropa memicu penurunan pendapatan perseroan sebesar 9,51% dari Rp1,3 triliun pada 2011 menjadi Rp1,17 triliun pada tahun lalu.
Penurunan tersebut juga disebabkan belum membaiknya Baltic Dry Index pada 2012 sehingga mempengaruhi nilai tarif angkut kapal secara signifikan, baik itu untuk kapal Capesize maupun Panamax.
Perseroan juga mencatatkan rugi pada tahun lalu mencapai Rp720,1 miliar, turun 65,14% dibandingkan pencapaian pada 2011 yakni senilai Rp2,06 triliun.
"Tahun ini kami tidak berniat membeli kapal baru tetapi akan memperbaiki kinerja dengan meningkatkan utilisasi penggunaan kapal dengan menganggarkan belanja modal senilai US$2 juta untuk perbaikan sistem komputerisasi," paparnya.