KINERJA EMITEN Tekstil & Garmen Tertekan Pada Kuartal I/2013

BISNIS.COM, JAKARTA-- Kinerja 14 emiten tekstil dan garmen pada tiga bulan pertama tahun ini cenderung tertekan dengan pencatatan rugi bersih akumulatif yang meningkat 19% menjadi Rp136 miliar dari Rp114,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Persentase peningkatan kerugian terbesar dialami PT Unitex Tbk yang membukukan rugi bersih sepanjang kuartal I/2013 sebesar US$696,095 atau sekitar Rp6,82 miliar.

Angka tersebut melonjak enam kali lipat dibandingkan dengan rugi bersih yang dibukukan emiten berkode saham UNTX itu pada kuartal I/2012 sebesar US$96.251 atau Rp943,26 juta.

Catatan negatif di pos bottom line juga mendera Eratex Djaja Tbk (ERTX) yang membukukan rugi bersih US$252.000 atau sekitar Rp2,47 miliar sepanjang kuartal I/2013.

Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mampu mencetak laba bersih sebesar US$943.000 atau sekitar Rp1,62 miliar.

Sementara dari sisi nominal, PT Asia Pasific Fibers Tbk (POLY) tercatat mengalami rugi bersih terbesar sepanjang Januari-Maret 2013 yang mencapai US$12,1 juta atau mencapai Rp118,58 miliar, naik 145% dibandingkan kinerja tahun sebelumnya US$4,94 juta atau sebesar Rp48,4 miliar.

Kendati demikian, sejumlah emiten lainnya berhasil mencetak laba bersih pada periode tiga bulan pertama tahun ini, salah satunya PT Apac Citra Centertex Tbk.

Emiten dengan kode saham MYTX itu berhasil membalikkan kinerja negatif yang terjadi pada kuartal I/2012, dimana pada periode tersebut perseroan membukukan rugi bersih mencapai Rp42,07 miliar.

Sementara pada kuartal I/2013, MYTX mampu mencetak perolehan laba bersih mencapai Rp10,23 miliar. 

Selain MYTX, terdapat delapan emiten yang juga mampu membukukan laba bersih pada kuartal I/2013 yakni PT Century Textile Industry Tbk, PT Panasia Indo Resources Tbk, PT Indo Rama Synthetics Tbk, PT Pan Brothers Tbk, PT Ricky Putra Globalindo, PT Star Petrochem Tbk, PT Nusantara Inti Corpora, dan PT Trisula International Tbk.

Adapun total penjualan 15 emiten tekstil dan garmen mencapai Rp5,84 triliun meningkat 4% dibandingkan dengan periode kuartal I/2012.