Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ENERGI MEGA PERSADA: Omzet 2012 Melejit 171%

BISNIS.COM, JAKARTA-- Produsen minyak dan gas, PT Energi Mega Persada Tbk, melaporkan penjualan bersih sepanjang 2012 melejit 171% menjadi US$,654,59 juta dari kinerja tahun sebelumnya US$241,89 juta seiring kenaikan harga jual dan produksi migas harian

BISNIS.COM, JAKARTA-- Produsen minyak dan gas, PT Energi Mega Persada Tbk, melaporkan penjualan bersih sepanjang 2012 melejit 171% menjadi US$,654,59 juta dari kinerja tahun sebelumnya US$241,89 juta seiring kenaikan harga jual dan produksi migas harian perusahaan ini.

Sejalan dengan itu, emiten dengan kode ENRG tersebut berhasil mencetak laba bersih sepanjang 2012 sebesar US$15,29 juta, naik 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Imam Agustino, Direktur Utama ENRG, mengemukakan pertumbuhan laba ditopang peningkatan produksi minyak, serta kenaikan harga jual gas, dan peningkatan rata-rata produksi harian. 

Menurutnya, kepemilikan Perusahaan di blok ONWJ PSC sebesar 18,73% telah memberikan tambahan produksi sebesar 12.400 barel ekuivalen per hari pada 2012. 

"Selain itu, salah satu blok yakni, Kangean PSC, memberikan kontribusi sebesar 10.400 barel ekuivalen per hari melalui lapangan gas Terang pada tahun lalu," kata Imam melalui keterangan resmi kemarin, Senin (13/5/2013).

Berdasarkan data perusahaan, hingga semester II/2012, Blok Kangean PSC telah memproduksikan gas rata-rata sebesar 270 juta kaki kubik gas per hari, dimana blok tersebut dapat berproduksi sampai dengan maksimum kapasitas 300 juta kaki kubik gas per hari.

Kangean PSC dimiliki 50% oleh ENRG, 25% oleh Japex Co Ltd (Japan), dan 25% oleh Mitsubishi Corporation (Japan).

Adapun beban pokok penjualan perseroan juga tercatat melonjak hingga 212,88% menjadi US$445,59 juta dari US$142,41 juta, sehingga laba bruto perseroan naik 110,09% menjadi US$208,99 juta dari US$99,48 juta.

Kenaikan juga terjadi pada pos beban usaha 38,87% menjadi US$12,8 juta dari US$9,22 juta, sehingga laba usaha perseroan tumbuh 117,36% menjadi US$196,19 juta dari US$90,26 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper