BISNIS.COM, JAKARTA— Para menteri keuangan negara anggota G-7 mengisyaratkan dapat menerima pelemahan nilai yen Jepang hingga ke titik terendah sejak 2008 sepanjang tidak membahayakan.
Menkeu Inggris George Osbonre pada Sabtu (11/5/2013) mengatakan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G-7 memenuhi komitmen mereka pada Februari lalu untuk tidak mempermasalahkan suku bunga dalam pertemuan di Aylesbury, dekat London, Inggris.
“G-7 mendukung kebijakan moneter Jepang selama hal tersebut tidak ditujukan untuk menjatuhkan nilai yen lebih jauh lagi,” ujar Izumi Devalier, ekonom HSBC Holding Plc di Hong Kong.
Meski dapat menerima penurunan yen hingga 100 per dolar AS, para pembuat kebijakan G-7 mengatakan program pemulihan ekonomi Jepang adalah fokus utama pembahasan dalam pertemuan mereka di Inggris, dan mereka akan terus memantau pergerakan mata uang.
Nilai yen merosot 15% melawan dolar AS tahun ini, dan 13% melawan euro semenjak Bank of Japan (BoJ) menerapkan kebijakan stimulus moneter.
“Setiap orang memperhatikan perkembangan suku bunga,” ujar Menkeu Jerman Wolfgang Schaeuble. (ltc)