BISNIS.COM, JAKARTA—Pengembang kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan penjualan lahan industri senilai Rp260 miliar sepanjang kuartal 1/2013, turun 22,61% dari periode yang sama tahun lalu Rp336 miliar.
“Pada kuartal 1/2013 ini, kami hanya mencatatkan penjualan lahan seluas 28,8 hektare, lebih kecil dibandingkan dengan kuartal 1/2012 sebesar 43,5 ha,” ujar Sonny Satia Negara, Senior Finance & Accounting Manager Surya Semesta Internusa, Rabu (8/5/2013).
Menurutnya, penurunan penjualan lahan tersebut dikarenakan proses pengalihan kepemilikan lahan (hand over) yang sedikit terhambat, sehingga pembukuannya baru akan dimasukkan dalam kuartal berikutnya.
Kendati demikian, perseroan optimistis target penjualan lahan tahun ini mencapai setidaknya 100 ha, atau setara dengan Rp1,25 triliun, naik 15% seiring meningkatnya harga tanah. Adapun harga tanah diprediksi mencapai US$125 per m2, naik sekitar 10%.
Sejalan dengan merosotnya penjualan lahan itu, laba bersih perseroan pun turun 8,65% menjadi Rp207,62 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp227,60 miliar, meski pendapatan perseroan justru tumbuh 25,36% menjadi Rp1,10 triliun.
Sonny menjelaskan jika margin keuntungan dari penjualan lahan mampu mencapai 60%, jauh lebih besar dibandingkan dengan margin bersih bisnis perhotelan sebesar 5% dan jasa konstruksi sekitar 4%-5%.
“Porsi pendapatan dari 3 segmen bisnis perseroan pada kuartal pertama ini, sedikit berubah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sehingga berimbas terhadap raihan laba bersih,” tuturnya.
Pada kuartal 1/2012, porsi pendapatan dari lini bisnis konstruksi mencapai 47%, hotel 11% dan industri real estate 42%. Sedangkan pada kuartal 1/2013, pendapatan dari konstruksi menyumbang 60%, hotel 11% dan lahan industri 29%. (sep)