BISNIS.COM, JAKARTA-Saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk yang berkode IMAS ditransaksikan sebesar Rp7,87 triliun di pasar negosiasi sepanjang hari hingga menjelang penutupan pasar sore ini (2/5/2013).
Data perdagangan melalui fasilitas online trading sebuah sekuritas sore ini menunjukkan transaksi itu terdiri dari dua transaksi crossing tutup sendiri yakni sebesar Rp7,84 triliun dan Rp26,5 miliar.
Transaksi pertama yang dilakukan pada sebanyak 2,9 juta lot saham bernilai triliunan itu dijual dan dibeli melalui PT CIMB Securities Indonesia yang berkode broker YU di rerata harga Rp5.419 per unit saham.Transaksi kedua dilakukan melalui PT Merril Lynch Indonesia pada sebanyak 10.000 lot dengan rerata harga transaksi Rp5.300 per unit saham.
Kemungkinan besar, transaksi itu terkait dengan keterbukaan informasi Gallan Venture Ltd di Bursa Singapura pada Desember tahun lalu. Saat itu, Gallant telah menandatangani surat perjanjian awal terhadap 52,35% saham Indomobil dari PT Cipta Sarana Duta Perkasa.
Mayoritas saham perusahaan yang juga tercatat di Bursa Singapura itu dimiliki oleh Grup Salim. Akuisisi itu juga menunjukkan kembalinya Grup Salim secara resmi di pasar otomotif setelah sebelumnya dipaksa menyerahkan kepemilikannya kepada pemerintah saat krisis keuangan Asia terjadi pada 1998.
Nilai akuisisi dinilai beberapa analis cukup murah dengan pertimbangan price to earning ratio (PE ratio) 12,4 kali pada 2013.
Angka itu dianggap kurang logis dari sisi penjual karena Indomobil merupakan dealer otomotif kedua terbesar dengan pertumbuhan yang sangat tinggi di pasar nasional.
Transaksi saham Indomobil bernilai lebih dari Rp7 triliun itu mendongkrak nilai transaksi negosiasi menjadi sebesar Rp8,63 triliun dan total transaksi menjadi Rp14,96 triliun.
Transaksi itu terlaksana ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) sedang terkoreksi dalam sebesar 1,23% atau 62 poin ke bawah level psikologis 5.000, tepatnya ke posisi sekitar 4.999. Koreksi yang cukup dalam dan signifikan itu juga masih diwarnai sentimen negatif deflasi Maret yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik kemarin.