BISNIS.COM, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan saham, Kamis (2/5), diprediksi akan bergerak menguat terbatas pada support 4.989-5.021 dan resistance 5.072-5.084.
“Aksi profit taking akan tetap ada namun, diharapkan masih terbatas sehingga IHSG tidak meninggalkan pencapaian level tertingginya tersebut,” ujar Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, Rabu (1/5/2013).
Hasil rilis data kenaikan Markit Manufacturing PMI yang diapresiasi positif pelaku pasar, akan menjadi sentimen positif terhadap IHSG. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati pertemuan The Fed terkait dengan pandangannya terhadap perekonomian AS dan kebijakan stimulusnya.
Dari bursa saham AS, sentimen positif akan disumbang dari tetapnya kebijakan The Fed dalam pembelian obligasinya, ekspektasi kenaikan market manufacturing PMI, dan rilis positif kinerja emiten
Di tempat berbeda, analis Sinarmas Sekuritas Tessa Mulia memperkirakan secara teknikal, indeks diperkirakan akan bergerak mixed menguat di level 5.028-5.080
“Nilai ekspor Maret 2013 tercatat menurun 0,08% menjadi US$15 milliar. Sementara impor di Maret sebesar US$14,70 miliar turun 9,97%. Indonesia juga mengalami deflasi 0.10% di April yang lalu,” tuturnya.
Disamping itu, lanjutnya, hasil FOMC meeting yang akan diumumkan terkait stimulus quantitative easing bond buying akan memberikan sentimen tambahan terhadap pergerakan indeks. Adapun, saham-saham pilihan a.l saham BSDE, SSIA, ICBP, dan MYOR.