Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS.COM, JAKARTA—Seiring kurang memuaskannya laporan keuangan kuartal I/2013 dan rencana kenaikan harga bahan bakar, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi akan cenderung mengalami tekanan.
 
Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai secara indikator teknikal, IHSG sudah menunjukkan kejenuhan, apalagi pada tahun-tahun sebelumnya IHSG pada Mei hampir selalu mencatatkan koreksi.
 
“Selain itu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak pada Mei mendatang dapat mempengaruhi psikologis terhadap pergerakan indeks. Seandainya kenaikan bahan bakar terealisasi, maka inflasi dapat naik hingga 1,6%,” tuturnya hari ini, Minggu (28/4/2013).
 
Alhasil, peluang suku bunga acuan (BI Rate) meningkat cukup besar, sehingga akan berimbas terhadap laju perekonomian dalam negeri. Kendati demikian, pemerintah justru memliki ruang untuk meningkatkan akselerasi infrastruktur dalam negeri.
 
Sementara itu, melesetnya ekspektasi terhadap kinerja beberapa emiten juga menjadi sentimen negatif terhadap pelaku pasar terhadap indeks di Mei mendatang. Salah satunya, laba bersih PT Astra International Tbk turun sebanyak 7%.
 
Menurutnya, menjaga posisi kas dan mulai aksi jual terhadap emiten yang merilis kinerja kuartal I/2013 yang negatif dapat menjadi langkah yang cerdas. Untuk pekan ini, IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan support di 4.900.
 
Sementara itu, Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan  IHSG akan bergerak pada level support 4.920-4.970 dan resisten 5.017-5.043, setelah gagal mendekati target resisten di level 5.008.
 
“Pola seperti di awal Maret, kemungkinan bisa saja terjadi lagi setelah IHSG gagal melanjutkan kenaikannya, lalu diikuti dengan pelemahan. Aksi “jualan” dan “bersih-bersih” portofolio pun kemungkinan masih berlanjut,” jelasnya.
 
Dia juga merekomendasikan saham -saham yang dapat diperhatikan a.l seperti saham MAGP, BWPT, BBNI, BBTN, BBCA, MAPI, ERAA, BMRI, ITMG, PTBA, CNKO, APLN, LPKR, DILD, dan PWON. Adapun sektor yang perlu dicermati a.l pertambangan, keuangan, konsumer, perdagangan, dan properti.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper