BISNIS.COM, JAKARTA—PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menargetkan laba bersih tahun ini mencapai Rp1 triliun atau meningkat 132% dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp431,6 miliar.
Direktur Keuangan Timah Akhmad Rosidi mengatakan pencapaian target tersebut didukung antara lain oleh adanya modernisasi peralatan produksi dan pertambangan ilegal yang sudah semakin berkurang.
“Ya, targetnya memang lumayan tinggi. Sementara kalau pendapatan, targetnya naik menjadi sekitar Rp8—9 triliun, kembali ke kondisi 2011,” ujarnya ketika ditemui usai RUPS Tahunan hari ini, Kamis (18/4/2013).
Tahun lalu, perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp7,82 triliun, turun 10,6% dari 2011 sebesar Rp8,75 triliun. Sementara, laba bersih sebesar Rp431,6 miliar, lebih rendah 52% dari 2011 yang sebesar Rp896,8 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Timah Sukrisno mengatakan dari laba bersih Rp431,6 miliar itu, RUPS Tahunan menyetujui 50% dari laba bersih atau sebesar Rp215,78 miliar dibagikan kepada pemegang saham.
“Tadi sudah diambil keputusan. Perseroan semula mengajukan 40% dari laba bersih untuk dividen, tapi yang disetujui pemegang saham 50%. Sisanya 50% lagi atau Rp215,78 miliar untuk cadangan,” ujarnya.
Dividen Rp215,78 miliar itu setara Rp42,87 per saham. Dari total dividen Rp215,78 miliar, sebanyak Rp140,26 miliar dibagikan untuk negara dan sebanyak Rp75,52 miliar dibagikan untuk pemegang saham publik.
Selain menyetujui pembagian dividen, RUPS Tahunan juga menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse & Coopers sebagai kantor akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013.