Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Harga BBM Berpeluang Perkuat Ekonomi, Kendati Respon Pasar Variatif

BISNIS.COM, JAKARTA--Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar akan direspon negatif oleh pelaku pasar. Kendati demikian, dalam jangka panjang kenaikan harga bahan bakar berpeluang meningkatkan

BISNIS.COM, JAKARTA--Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar akan direspon negatif oleh pelaku pasar. Kendati demikian, dalam jangka panjang kenaikan harga bahan bakar berpeluang meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Anggaran belanja pemerintah pastinya akan lebih ramping, sehingga pemerintah dapat leluasa mengalokasikan dana subsidi bahan bakar sebelumnya ke sektor yag lebih produktif, misalnya seperti infrastruktur,” ujarnya, Selasa (16/4/2013).

Dia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak fluktuatif seiring dengan kenaikan harga bahan bakar tersebut, apalagi sebelumnya inflasi yang meningkat di atas ekspektasi memberikan sentimen negatif terhadap indeks.

Menurutnya, momentum yang baik untuk menaikkan harga bahan bakar adalah  pada tahun lalu, di saat inflasi masih dalam keadaan stabil. Adapun dia menyarankan agar kenaikan bahan bakar tersebut dilakukan secara bertahap agar reaksi sosial dari masyarakat tidak terlalu besar.

“Saat ini pasar tengah bergejolak akibat meningkatnya inflasi. Jika kenaikan harga bahan bakar naik terlalu besar, hal ini bisa memberikan respon pasar yang negatif terutama terhadap pasar modal kita,” tuturnya.

Dia menilai pasar obligasi akan menjadi tidak menarik apabila kenaikan bahan bakar tersebut berimbas signifikan terhadap naiknya suku bunga acuan.

David memperkirakan pelaku pasar akan lebih memilih instrumen perbankan seperti deposito dibandingkan dengan obligasi, jika imbal hasil keduanya sama. Hal tersebut dikarenakan resiko obligasi dari gagal bayar lebih besar dibandingkan dengan deposito.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper