BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini diperkirakan akan bergerak variatif degan kecenderungan menguat tipis seiring dengan sentimen-sentimen yang mempengaruhi bursa Eropa.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG pada sepekan ini akan bergerak di rentang support 4.845-4.885 dan resisten 4.960-4.983.
“Posisi IHSG tidak jauh berbeda dengan pekan sebelumnya yang seperti berada pada simpang jalan sehingga pergerakannya akan cenderung sensitif terhadap imbas laju bursa saham global,” katanya dalam rilisnya, Minggu (14/4/2013).
Dia menilai laju variatif naik tipis kemungkinan bisa kembali terjadi jika sentimen yang ada mendukung untuk kenaikan. Meskipun keinginan aksi ambil untung masih cukup besar parsca rilis laporan keuangan.
Menurutnya, selama IHSG tidak mendekati gap di 4.786-4.798 maka jika terjadi pelemahan masih dalam tahap terbatas. Adapun sektor yang beperan besar mempengaruhi IHSG a.l sektor konsumer, properti, infrastruktur, pertambangan, dan manufaktur.
Adapun dia merekomendasikan saham -saham yang dapat diperhatikan a.l saham INDF, BBCA, WIKA, CTRA, LPKR, SMRA, SMCB, AKRA, PTBA, INCO, dan ADHI.
“Untuk perdagangan Senin [15/4], IHSG akan bergerak di level support 4.900-4.935 dan resistance 4.955-4.965. Pada penutupan kemarin, IHSG tidak berada di target resisten kami [4.930-4.945], sehingga rentan berbalik arah,” ujarnya.
Sementara itu, analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza memperkirakan IHSG akan bergerak sideways di kisaran 4.910-4.971.
“Perdagangan akan dipengaruhi oleh data retail sales Amerika. Selain itu, data industrial production dari Eropa dan pertemuan para menteri keuangan Eropa di Dublin juga akan memberikan sentimen terhadap pergerakan indeks,” ujarnya.
Adapun, saham-saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan Senin (15/4) a.l saham LPKR, BBCA, KLBF, dan ASRI.