Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GLOBAL BOND DIMINATI: Pertanda Asing Percaya Prospek Perekonomian RI

BISNIS.COM, JAKARTA--Tingginya permintaan dan relatif rendahnya imbal hasil (yield) global bonds dinilai sebagai cermin atas kepercayaan investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia dalam jangka menengah dan jangka panjang. Menteri Keuangan

BISNIS.COM, JAKARTA--Tingginya permintaan dan relatif rendahnya imbal hasil (yield) global bonds dinilai sebagai cermin atas kepercayaan investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia dalam jangka menengah dan jangka panjang.

Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan pemerintah telah menarik dana sebesar US$3 miliar dari penerbitan obligasi berdenominasi dollar AS (global bonds) di pasar internasional pada Senin malam (08/04). Pada lelang global bonds tersebut, total penawaran yang masuk mencapai US$12,5 miliar atau mengalami oversubscribed hingga 4,2 kali.

"Ini adalah sesuatu pencapaian yang baik dan menunjukkan confidence dunia terhadap Indonesia," ujarnya di sela Munas Apindo, Selasa (09/04).

Global bonds yang diterbitkan kemarin, imbuh Agus, bertenor 10 dan 30 tahun. Menurutnya, tingginya minat investor untuk memegang surat utang negara (SUN) RI menunjukkan kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

Di tengah gejolak inflasi di Tanah air, tingkat imbal hasil global bonds justru dinilai relatif rendah, yakni 3,5% untuk global bonds serti RI0423 bertenor 10 tahun dan 4,75% untuk global bond seri RI0443 yang jatuh tempo pada 15 April 2043.

Dalam APBN 2013, pemerintah menargetkan penerbitan SBN (neto) mencapai Rp180,43 triliun, meningkat dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp159,7 triliun. Penerbitan SBN merupakan salah satu instrumen pembiayaan defisit APBN yang pada 2013 mencapai 1,65% terhadap PDB atau senilai Rp153,3 triliun.

Selain global bonds, pemerintah juga berencana untuk menerbitkan surat berharga negara syariah (SBSN) atau Sukuk di pasar global dan SUN berdenominasi valas di pasar domestik pada 2013, (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Sumber : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper