BISNIS.COM, NEW YORK--Imbal hasil alias yield surat berharga negara AS tenor 10 tahun hampir mendekati level terendah 4 pekan karena rendahnya data manufaktur AS bulan lalu dibandingkan dengan perkiraan sehingga mendorong permintaan untuk aset-aset yang lebih aman.
Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi tenor 10 tahun turun 2 basis poin atau 0,02% ke level 1,83% hingga pukul 5 sore di New York. Yield sempat menyentuh level 1,8297%, mendekati level terendah sejak 4 Maret. Harga surat utang yang jatuh tempo pada Februari 2023 itu telah naik 5/32 atau US$1,56 per nilai nominal US$1.000 menjadi 101 1/2.
Berdasarkan indeks Bank of America Merrill Lynch, yield obligasi tenor 30 tahun turun 3,1% pada kuartal pertama tahun ini melawan 0,3% penurunan untuk pasar yang lebih luas.
Grup Tempe yang berbasis di Arizona mengatakan penurunan yield obligasi tenor 10 tahun karena indeks Institute for Supply Management's factory turun menjadi 51,3 pada Maret dari 54,2 pada bulan sebelumnya.
Laporan lain menyebutkan pengusaha kemungkinan mempekerjakan 195.000 pekerja pada Maret setelah naik 236.000 pada Februari.
Di pihak lain, The Fed telah membeli US$3,18 miliar surat utang kemarin sebagai bagian dari program untuk memerkuat ekonomi.
"Pasar khawatir tentang jatuh bangunnya musim semi," kata Thomas Roth, Pedagang Senior Treasuri Mistubishi UFJ Securities USA Inc yang berbasis di New York seperti dikutip Bloomberg.
"Anda mendapatkan satu nomor lemah dan pasar seperti saat-saat buruk akan datang kembali. Kami akan tetap lebih dekat ke bagian terendah sampai kita mendapatkan nomor Jum'at," tambahnya. (faa)
OBLIGASI AS: Yield 10 Tahun Turun Ke Level 1,83%
BISNIS.COM, NEW YORK--Imbal hasil alias yield surat berharga negara AS tenor 10 tahun hampir mendekati level terendah 4 pekan karena rendahnya data manufaktur AS bulan lalu dibandingkan dengan perkiraan sehingga mendorong permintaan untuk aset-aset yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 jam yang lalu