BISNIS.COM, JAKARTA--Emiten otomotif PT Indomobil Sukses Internasional Tbk membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 8,43% menjadi Rp889,09 miliar dari kinerja tahun sebelumnya Rp970,89 miliar.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp801,73 miliar diatribusikan kepada pemiliki entitas induk dan Rp97,36 miliar dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali.
Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar perseroan turun menjadi Rp290 per saham dari tahun sebelumnya Rp347 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan per 31 Desember 2012 yang telah diaudit yang dipublikasikan hari ini, Rabu (27/3/2013), penurunan laba bersih tersebut dipicu oleh besarnya penaikan beban pokok penghasilan yang mencapai 25,69%, lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan perseroan.
Pada periode Januari-Desember 2012, emiten berkode IMAS itu membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp17,33 triliun dari periode yang sama dari tahun sebelumnya Rp13,79 triliun.
Sementara itu, pendapatan bersih perseroan hanya naik 24,47% menjadi Rp19,78 triliun dari tahun sebelumnya Rp15,89 triliun.
Margin laba bersih perseroan pun anjlok 26,43% menjadi 4,49% dari tahun sebelumnya 6,11%.
Laba usaha yang dibukukan oleh lini usaha Grup Salim itu hanya naik 2,3% menjadi Rp1,05 triliun dari kinerja tahun sebelumnya Rp1,03 triliun.
INDOMOBIL SUKSES INTERNATIONAL: Laba Bersih Turun 8,43% Jadi Rp889,09 Miliar
BISNIS.COM, JAKARTA--Emiten otomotif PT Indomobil Sukses Internasional Tbk membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2012 sebesar 8,43% menjadi Rp889,09 miliar dari kinerja tahun sebelumnya Rp970,89 miliar.Dari jumlah tersebut, sebesar Rp801,73 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
37 menit yang lalu
IHSG Bidik Zona Hijau ke 6.983, Cek Saham ACES, PGAS & ANTM
8 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
13 jam yang lalu