BISNIS.COM, JAKARTA -- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menjajaki kerja sama dengan beberapa mitra lokal di Myanmar terhadap rencana pembangunan pabrik baru semen dengan total investasi sekitar US$200 juta.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menuturkan perseroan sedang mendalami bentuk kerja sama yang sama-sama menguntungkan perseroan dan mitra lokal Myanmar itu.
Setelah penentuan mitra yang tepat, langkah selanjutnya adalah survei pembangunan pabrik baru itu, mulai dari kapasitas hingga masalah finansial.
“Harapannya, kami akan bicara lebih serius semester II tahun ini. Pada tahun depan, kami targetkan sudah bisa memulai fisiknya,” ujarnya usai acara diskusi bertema Peran Industri Semen Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia dan Asia di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Senin (25/3/2013).
Dia menjelaskan bila perseroan mengambil ekuitas sebesar 40%, maka perseroan membutuhkan sekitar US$60 juta—US$70 juta untuk penyertaan modal.
Dengan demikian, nantinya kalau mampu menguasai saham pabrik baru di negara itu sebesar 60%, maka perseroan akan memerlukan dana sekitar US$40 juta—US$50 juta.
Perseroan telah menyiapkan beberapa opsi sumber pendanaan terkait dengan rencana pembangunan pabrik baru berkapasitas 1 juta ton per tahun itu.
“Kas internal dimungkinkan. Nilai investasinya US$200 juta, dari pinjaman sekitar US$140 juta, sedangkan US$60 juta lainnya merupakan dana internal,” ujarnya.