Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Permintaan Domestik, Indocement Turunkan Volume Ekspor

BISNIS.COM, CITEUREUP-PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Persero) menurunkan volume penjualan ekspornya sebesar 84,5% menjadi 0,1 juta ton pada 2012 dari 0,6 juta ton di tahun 2011, untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang tinggi."Oleh karena

BISNIS.COM, CITEUREUP-PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Persero) menurunkan volume penjualan ekspornya sebesar 84,5% menjadi 0,1 juta ton pada 2012 dari 0,6 juta ton di tahun 2011, untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang tinggi.

"Oleh karena itu, total volume penjualan perseroan tumbuh sebesar 12,3% menjadi 18,0 juta ton, di mana tahun sebelumnya sebanyak 16,0 juta ton," kata Sekretaris Perusahaan Indocement Sahat Panggabean kepada ANTARA di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (18/3/2013).

Dia menjelaskan perseroan telah membukukan volume penjualan domestik tertinggi dalam sejarah yakni sebesar 17,9 juta ton pada 2012, 16,1% lebih tinggi dari penjualan tahun lalu sebesar 15,4 juta ton.

Pada saat yang sama, paparnya, pertumbuhan penjualan nasional lebih lambat, hanya bertumbuh sebesar 14,5%saja, sehingga pangsa pasar perseroan bertumbuh lebih tinggi pada tahun 2012 sebesar 32,0% dibandingkan 31,5%pada tahun 2011.

Menurutnya, berlanjutnya ekspansi pada bisnis beton siap pakai (ready-mix concrete/RMC) yang dilaksanakan dengan investasi yang cukup besar berupa penambahan batching plant atau pabrik semen siap pakai dan truk mixer yang baru, turut menyumbang kontribusi untuk meningkatkan pangsa pasar terutama di daerah Jabodetabek.

"Namun demikian, pertumbuhan kelas menengah dan ekonomi makro Indonesia yang baik adalah salah satu pendorong utama dari permintaan domestik yang terus kuat, khususnya pasar perumahan. Selain itu, hal itu juga didukung oleh kelebihan kapasitas produksi perseroan dibandingkan dengan yang lainnya".

Pada 22 Februari 2013, perseroan telah menandatangani perjanjian awal (LoI) mengenai jasa penyediaan peralatan, konstruksi dan pelaksanaan dengan Grup Sinoma. "LoI itu sebagai bagian dari pembangunan pabrik baru di Citeureup, Kabupaten Bogor, di mana keseluruhan nilai dari pabrik baru diperkirakan antara Rp5,5 hingga Rp6,5 triliun," jelasnya. (antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Others
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper