NEW YORK: Investor sekaligus miliuner George Soros dan Louis Moore Bacon memangkas kepemilikan emas mereka di bursa seiring penurunan harga kuartal terakhir. John Paulson pertahankan kepemilikannya.
Soros Fund Management LLC mengurangi investasinya pada SPDR Gold Trust, semacam reksadana terbesar yang didukung oleh logam mulia.
US Securities and Exchange Commission melaporkan penurunan kepemilikan Soros sebesar 55% menjadi 600.000 saham pada kuartal keempat 2012 dibandingkan posisi 3 bulan sebelumnya.
Sementara itu, Bacon Moore Capital Management LP menjual seluruh sahamnya pada dana SPDR dan menurunkan kepemilikan pada Sprott Physical Gold Trust.
Berbeda dengan kedua perusahaan milik dua orang kaya itu, Paulson & Co, investor terbesar pada SPDR, terus mempertahankan kepemilikannya pada 21,8 juta saham.
Dilepasnya kepemilikan emas pada SPDR oleh Soros dan Bacon semakin menguatkan spekulasi bahwa kenaikan harga emas dalam 12 tahun berturut-turut akan segera berakhir.
Hal itu sejalan dengan data ekonomi dari AS hingga China yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan, sehingga membuat orang tidak lagi terlalu tertarik pada aset safe haven.
Kepemilikan ETP secara global telah turun -0,9% sejak mencapai level tertingginya pada 20 Desember.
Lihat saja, UBS AG mengurangi target harga untuk 1 bulan kemarin (14/2) sebesar 6,8%. Mereka mengatakan ada optimisme ekonomi yang membuat investor mengurangi aset defensif-nya, termasuk emas. Sepekan terakhir harga logam kuning ini juga turun.
"Penurunan kepemilikan oleh George Soros dapat membuat sedikit bingung pasar," ujar Nick Trevethan, ahli strategi komoditas senior Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
Pasalnya, lanjut Trevethan, pelaku pasar juga masih melihat langkah Paulson yang mempertahankan posisi. Ketiga orang itu adalah referensi penting pelaku pasar.
Harga emas sendiri turun di bawah US$1.600 per ounce Jumat (15/2) untuk pertama kalinya sejak Agustus.
Di pasar berjangka Comex harga logam penyerahan April ambrol -1,8% menjadi US$1.605,40 pada pukul 10.49 pagi waktu New York. Harga sempat menyentuh US$1.596,70 per ounce.
