Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK Turun 0,5% Ke Level US$97,01/Barel

NEW YORK--Harga minyak West Texas Intermediate di New York jatuh setelah Iran menyatakan sudah mendekati kesepakatan dengan pengawas nuklit dan Lembaga Administrasi Informasi Energi menyatakan produksi minyak mentah AS naik ke level tertinggi dalam 20

NEW YORK--Harga minyak West Texas Intermediate di New York jatuh setelah Iran menyatakan sudah mendekati kesepakatan dengan pengawas nuklit dan Lembaga Administrasi Informasi Energi menyatakan produksi minyak mentah AS naik ke level tertinggi dalam 20 tahun.

Harga minyak langsung turun 0,5% seiring pernyataan Ali Asghar Soltanieh yang dikutip stasion TV Iran bahwa utusan negara untuk Badan Energi Atom Internasional menyatakan kesepakatan dasar telah tercapai.

Di pihak lain, statistik Departemen Energi melaporkan produksi minyak mentah AS melonjak menjadi 7,06 juta barel per hari pekan lalu, level tertinggi sejak Desember 1992. Stok minyak mentah naik 560.000 barel menjadi 372,2 juta.

"Harga minyak jatuh di tengah spekulasi bahwa pengawas IAEA akan mencapai kesepakatan dengan pemerintah Iran, yang akan mengurangi ketegangan," kata John Kilduff, Patner Again Capital LLC yang berbasis di New York seperti dikutip Bloomberg, Kamis (14/2).

"Apapun poin kesepakatan untuk mengurangi ketegangan dengan Iran, akan mendorong harga lebih rendah," tambahnya.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Maret turun 50 sen ke level US$97,01 per barel di New York Mercantile Exchange. Indeks berjangka tersebut telah turun 3,9% pada tahun lalu. Volume perdagangan semua kontrak tercatat 29% di atas rerata 100 hari, hingga pukul 4.05 sore.

Harga minyak brent untuk pengiriman Maret yang berakhir hari ini, naik 6 sen ke level US$118,72 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Kontrak teraktif yang diperdagangkan April itu naik 13 sen pada penutupan perdagangan ke level US$117,88. Volume perdagangan tercatat 3,4% di atas rerata 100 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper