Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MONOREL: Adhi Karya segera lepas kepemilikan saham di Jakarta Monorail

JAKARTA-Emiten konstruksi milik pemerintah PT Adhi Karya (Persero) Tbk segera melepas saham di PT Jakarta Monorail setelah menunggu proses perhitungan rampung.
 
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Amrozi Hamidi menuturkan sejumlah korporasi sudah ada yang berminat membeli saham tersebut.
 
"Saham sudah ada yang menawarm tetapi nilainya masih dilakukan perhitungan," katanya kepada Bisnis, Rabu (16/1).
 
Emiten berkode saham ADHI tersebut memiliki sekitar saham 7,65% pada di Jakarta Monorail.
 
Selain itu, Adhi Karya juga memiliki sekitar 24,57% saham di PT Indonesia Transit Central (ITC), pemegang 91,02% saham utama di Jakarta Monorail.
 
Kabarnya, PT Bukaka Teknik Utama berminat untuk membeli seluruh saham Adhi Karya di Jakarta Monorail.
 
Akan tetapi, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Kiswodarmawan mengemukakan saat ini perseroan masih mengkaji harga saham yang akan dilepas itu.
 
Namun, Kiswo mengaku belum mengetahui rencana ketertarikan perusahaan asal Sulawesi Selatan itu.
 
"Yang pasti, kami akan segera lepas saham Jakarta Monorail di Indonesia Transit Central dan saham yang kami miliki secara langsung," ujarnya saat jumpa pers di Gedung Adhi Karya, Selasa sore (15/1).
 
Pada perkembangan lain, Adhi Karya telah melakukan pertemuan dengan Jakarta Monorail yang membahas mengenai kompensasi tiang pada jalur monorel.
 
Selanjutnya, sejumlah tiang yang telah dibangun Adhi Karya akan dilakukan appraisal terlebih dahulu sehingga diketahui besaran nilainya.
 
Adhi Karya memperkirakan nilai tiang pada jalur monorel tersebut mencapai Rp120 miliar. "Akan tetapi, saat di-appraisal angka tersebut bisa saja meningkat karena naiknya harga bahan bangunan dan faktor lainnya," tutur Amrozi.
 
Amrozi menjelaskan pertemuan lanjutan antara Adhi Karya dengan Jakarta Monorail kembali akan dilakukan pekan depan.
 
Adhi Karya merealisasikan laba bersih sebesar Rp212 miliar pada 2012, tumbuh 16,5% melebihi target laba bersih yang ditetapkan sebesar Rp182 miliar sejak awal 2012.
 
Untuk merealisasikan itu, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,8% dari Rp6,7 triliun pada 2012 menjadi Rp7,6 triliun pada tahun ini.
 
Selain itu, perseroan juga menargetkan kontrak baru senilai Rp16,8 triliun pada tahun ini, tumbuh dari realisasi kontrak tahun lalu sebesar Rp10,5 triliun.
 
Adapun sejumlah kontrak carry over dari tahun-tahun sebelumnya, antara lain RFCC Cilacap senilai Rp1,25 triliun, PLTU di Kalimantan Timur senilai Rp550 miliar, Apro Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp477 miliar, beberapa pembangunan gedung, seperti gedung Telkom, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Menara 18 senilai Rp543 miliar, beberapa pembangunan jalan tol di Semarang dan Gempol senilai Rp505 miliar, serta Dermaga Teluk Lamong dan Jetty Aneka Tambang di Pomala senilai Rp309 miliar.
 
"Proyek-proyek ini merupakan carry over pada tahun lalu yang akan memberikan kontribusi pendapatan perseroan di tahun ini," ujarnya.
(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper