JAKARTA—PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 30 perusahaan akan go public pada tahun 2013. Target itu meningkat dari target tahun 2012 sebanyak 25 perusahaan yang mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengakui IPO sepanjang 2012 meleset dari target. Namun, Ito optimistis tahun depan sebanyak 30 perusahaan ditargetkan untuk melantai di pasar modal."BEI tidak pernah menolak perusahaan apapun dari sektor apapun untuk masuk sepanjang memenuhi syarat untuk listing, boleh," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Kamis (20/12/2012).Untuk mencapai target itu, Ito hanya mengandalkan strategi menginformasikan kepada sebanyak-banyaknya perusahaan untuk IPO. Dia mengklaim, strategi itu sudah diterapkan sejak lama. Sebab, hanya dengan strategi itulah kewenangan yang dimiliki oleh BEI.Dia hanya menghimbau kepada perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta lainnya untuk segera IPO. Tahun ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan menargetkan sebanyak lima BUMN akan IPO. Namun, realisasinya hanya satu BUMN yang terpenuhi yaitu PT Waskita Karya Tbk.Ito menuturkan kapitalisasi pasar BEI sepanjang 2012 sudah mengalami peningkatan lebih dari Rp600 triliun. Pada akhir 2011 kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp3.500 triliun meningkat menjadi Rp4.100 triliun mendekati akhir 2012.Dia menegaskan pihaknya tidak memiliki target untuk menarik investor asing maupun lokal. Dia hanya berupaya untuk memperbanyak investor lokal di tahun depan. Sebab, dengan semakin banyaknya investor lokal akan memperkuat pasar modal dan investasinya semakin banyak.Selama 3 tahun terakhir, BEI telah berhasil memperbanyak jumlah investor lokal lebih dari dua kali lipat. Sebelumnya hanya 160.000 investor menjadi 400.000 investor lokal yang terdaftar di KPEI.Dari jumlah itu, investor asing hanya berjumlah ribuan yang sebagian besar merupakan investor institusi dengan jumlah investasi yang cukup besar. Sisanya adalah investor lokal.BEI juga mengklaim telah berhasil menurunkan proporsi asing dari saham yang diperdagangkan di BEI dari sebanyak 70% pada akhir 2008 menjadi 59% saat ini. Artinya, proporsi investor lokal dari sisi jumlah juga meningkat dan dari sisi nilai kepemilikan juga meningkat. (sut)