BURSA EROPA: Indeks FTSE akhir sesi berombak dengan catatan negatif

JAKARTA: Penguatan di sektor tambang ternyata masih belum mampu membendung penurunan indeks saham Inggris ke wilayah positif di sesi Senin, setelah saham makanan, minuman dan tembakau membebani.Indeks FTSE 100 ditutup dengan penurunan ringan di level 5,793.20, hentikan penurunan beruntun dalam dua hari terakhir. Pekan lalu, indeks acuan Inggris tersebut mencatat kenaikan 1,5% setelah rincian rencana oleh Bank Sentral Eropa untuk membeli obligasi meningkatkan sentimen risiko di kalangan investor.Namun, para pelaku pasar masih angat berhati-hati untuk memulai perdagangan pekan ini, menantikan dua peristiwa penting yang berpotensi untuk menggerakkan pasar: yakni pengadilan konstitusional Jerman atas legalitas Mekanisme Stabilitas Eropa pada Rabu, diikuti oleh pertemuan kebijakan di federal Reserve AS pada hari Kamis.Di London, saham tambang catat kenaikan setelah Cina melaporkan surplus perdagangan yang lebih luas dari yang diperkirakan, karena secara tak terduga impor Cina mengalami kontraksi pada bulan Agustus, memberikan penyulut atas harapan stimulus ekonomi oleh pemerintah Cina. Selama akhir pekan, data lebih lanjut menunjukkan kegiatan industri melambat di negara tersebut pada bulan Agustus.Perusahaan pertambangan sensitif terhadap pertumbuhan dan indikasi stimulus dari Cina, pengguna utama sumber daya alam, dengan sebagian besar harga logam bergerak menguat, saham Vedanta Resources PLC naik 2,8%, Antofagasta PLC naik 1,9% dan Rio Tinto PLC naik 1,6%.Perusahaan pertambangan lainnya Xstrata PLC menguat 1,2%, setelah Glencore International PLC resmi memasukkan revisi penawaran untuk saham Xstrata PLC ke dewan dan pemegang saham. Glencore konfirmasikan harga penawaran 3,05 saham Glencore untuk setiap saham Xstrata, naik dari rasio sebelumnya 2,8 saham, tetapi mengatakan tidak akan menaikkan tawarannya.Namun, saham konsumen masih membebani, membuat indeks FTSE 100 terus melemah, dengan saham British American Tobacco PLC turun 1,5%, produsen bir SABMiller PLC turun 2,3% dan Unilever PLC turun 1,3%.(api)