KUALA LUMPUR: Harga minyak sawit naik untuk pertama kali dalam 4 hari karena kekhawatiran musim kering AS akan mengganggu panen. Selain itu, investor menutup taruhan harga turun setelah China melaporkan data pertumbuhan sejalan dengan perkiraan.Kontrak minyak sawit untuk pengiriman September naik 1,2% menjadi 3.048 ringgit (US$956) per metrik ton di Bursa Derivatif Malaysia, setelah sempat menyentuh 3.044 ringgit pada pukul 17:15 di Kuala Lumpur. Sebelumnya, kontrak paling aktif tersebut turun 4,5% selama 3 hari hingga Kamis (12/7), dan menutup perdagangan di level terendah sejak 28 Juni.Sebelum perdagangan minyak sawit dibuka di Kuala Lumpur, laporan Biro Statistik Nasional China menunjukkan ekonomi negara itu tumbuh 7,6% selama kuartal II/2012 dibandingkan periode sama tahun lalu. Survei Bloomberg terhadap sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan China sebesar 7,7%.Sementara itu, bursa saham Asia, harga minyak mentah dan tembaga naik akibat spekulasi China akan menambah stimulus. “Sebagian besar orang menyangka data yang dikeluarkan akan lebih buruk. Ada sejumlah pelaku pasar mengambil posisi short,” ujar Ryan Long, wakil presiden direktur kontrak berjangka dan opsi di OSK Holdings Bhd.Selain itu, T-storm Weather LLC meramalkan wilayah Midwest di AS akan mengalami kekeringan dengan curah hujan kurang dari 20% kondisi normal dalam lima hari ke depan dan temperatur akan naik di atas 35 derajat Celcius hingga 18 Juli.Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago diperdagangkan pada US$15,4775 per bushel dan telah bereli 17% selama bulan Juni karena kekeringan di AS semakin parah sehingga mengancam pasokan bibit. Harga kontrak minyak kedelai untuk pengiriman Desember naik 0,8% menjadi 54,63 sen per pound. Minyak sawit dan minyak kedelai merupakan barang substitusi yang digunakan untuk pangan dan bahan bakar.Harga kontrak minyak sawit untuk pengiriman Januari naik 0,5% menjadi 8.040 yuan (US$1.261) per ton di bursa Dalian Commodity Exchange. Harga kontrak kedelai untuk pengiriman di bulan yang sama juga naik 0,8% menjadi 9.642 yuan per ton. (arh)