Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JAKARTA: PT Cita Mineral Investindo Tbk memprediksi kinerja perseroan tahun ini tumbuh negatif  hingga 50% dari perolehan 2011 setelah diberlakukannya Peraturan Menteri ESDM terkait larangan ekspor bijih mineral.

 

Corporate Secretary CITA Yusak Lumba Pardede mengatakan Permen ESDM No.07/2012 tersebut berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan. Bahkan, menurut dia, perseroan sempat menghentikan aktivitas produksi pada awal Mei hingga Juni.

 

"Dengan kondisi saat ini kinerja perseroan diperkirakan terkoreksi antara 30% dan 50%,” katanya saat ditemui seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (28/6).

 

Yusak mengatakan tahun ini perseroan tidak membagikan deviden dan juga tidak mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex).

 

Selain terkait regulasi, lanjutnya, upaya efisien dilakukan perseroan untuk menunjang rencana pembangunan anak usaha patungan yang ditargetkan bisa tuntas pada 2016 dengan nilai investasi mencapai US$1 miliar.

 

“Entitas baru tersebut akan didirikan secara joint venture bersama perusahaan asal China dengan komposisi modal dari CITA 30%. Sejauh ini masih kami susun,” ujarnya.

 

Selama kuartal I/2012, penjualan bijih bauksit oleh CITA tercatat sebesar 1,7 juta ton dengan nilai Rp594,6 miliar. CITA mencatatkan laba bersih pada kuartal I/2012 sebesar Rp43,32 miliar.

 

Pada 2011, CITA mencatatkan perolehan pendapatan bersih konsoliadasi Rp2,9 triliun atau meningkat 61,4% dari tahun sebelumnya senilai Rp1,8 triliun. Adapun laba bersih konsolidasi yang dibukukan perseroan Rp261,7 miliar atau meningkat 83,3% dari 2010 senilai Rp142,8 miliar.

 

Perusahaan yang dipimpin Citro Utomo itu tersebut memiliki komposisi pemegang saham yang terdiri dari PT Suryaputra Inti Mulia 6,38%, Red Eastern Shipping and Mining Pte Ltd 17%, Richburg Enterprise Pte Ltd 73,15%, dan publik 3,46%.(msb)

 

BACA JUGA:

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Sekti Dewi Mayestika

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper