Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BEKASI: PT Martina Berto Tbk mencatatkan penjualan Rp144,7 miliar pada triwulan I/2012 atau tumbuh 10,5% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu sebesar Rp131 miliar.
 
Bryan Tilaar, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk, mengatakan pihaknya mengincar pendapatan sebesar Rp750 miliar hingga akhir tahun 2012 atau tumbuh 15,7% dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang mencapai Rp648,37 miliar.
 
Menurutnya, produk kosmetik diprediksi masih menjadi kontributor terbesar pendapatan perseroan tahun ini.
 
Dia menjelaskan penjualan produk kosmetik 2011 mencapai Rp609,1 miliar, sedangkan jamu sebesar Rp12,9 miliar.
 
Adapun penjualan produk jamu dan kosmetik pada 2010 masing-masing sebesar Rp7,1 miliar dan Rp546,1 miliar.
 
“Pada 2011, penjualan produk jamu perseroan meningkat 80,79%, sedangkan produk kosmetik tumbuh 10,8%,” ujarnya di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan pabrik kosmetik dan herbal di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, hari ini.
 
Untuk merealisasikan target penjualan, ungkap Bryan, emiten berkode MBTO ini mendirikan pabrik kosmetik dan produk herbal dengan investasi sebesar Rp44 miliar di kawasan industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
 
Pembangunan pabrik kosmetik dan produk herbal tersebut merupakan ekspansi ketiga Martha Tilaar Group, setelah sebelumnya membangun pabrik serupa di kawasan industri Pulogadung (Jakarta Timur) dan Gunung Putri (Bogor).
 
Dia menuturkan lahan pabrik secara total mencapai 10 hektare. Namun, lahan yang akan digunakan untuk pabrik kosmetik dan herbal hanya 6,5 hektare dengan investasi Rp44 miliar.
 
Adapun sisa lahan sekitar 3,5 hektare akan digunakan untuk pembangunan Kampoeng Djamoe Organik yang di dalamnya termasuk klinik herbal, spa, dan pusat pelatihan.
 
Investasi tersebut, ungkap Bryan, diambil dari dana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukan tahun lalu.
 
Menurutnya, pabrik tersebut akan dikelilingi Kampoeng Djamoe Organik yang ditanami sekitar 30.000 jenis tanaman obat, kosmetik, dan aromatik. “Kami optimistis pabrik bisa rampung pada kuartal kedua tahun depan,” ujarnya.
 
Handi Wijaya, Direktur Keuangan PT Martina Berto Tbk, mengemukakan perseroan mengincar laba sebesar Rp49 miliar hingga akhir tahun ini atau tumbuh 14,8% dibandingkan dengan laba tahun lalu sebesar Rp42,66 miliar.
 
Menurutnya, laba Rp49 miliar hingga akhir tahun ini optimistis terealisasi mengingat laba perseroan selalu tumbuh dari tahun ke tahun.
 
“Pada 2010, kami meraup laba Rp36,76 miliar, pada 2011 tercatat Rp42,66 miliar, dan tahun ini semoga bisa tumbuh 14,8% dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya.
 
Samuel Prananta, Direktur Marketing PT Martina Berto Tbk, menambahkan pihaknya telah menyiapkan belanja modal dengan kisaran Rp35 miliar—Rp36 miliar pada 2012.
 
“Namun, investasi pembangunan pabrik sebesar Rp44 miliar tersebut tidak menutup kemungkinan bisa terpakai pada tahun ini semua,” ujarnya.
 
Martina Berto, ujarnya, melakukan modernisasi mesin pabrik yang beroperasi di Pulogadung, Jakarta Timur, dengan investasi Rp7,8 miliar.
 
Selain itu, tegasnya, pihaknya juga melakukan renovasi bangunan, memperkuat teknologi informasi, dan menambah kendaraan operasional.(sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper