Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREDIKSI INDEKS: Analis nilai talangan Yunani tak pengaruhi IHSG

JAKARTA: Kesepakatan negara-negara Eropa untuk menggelontorkan dana talangan kedua bagi Yunani diperkirakan tidak terlalu memengaruhi gerak indeks dalam beberapa hari ke depan.Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menilai sentimen positif dari

JAKARTA: Kesepakatan negara-negara Eropa untuk menggelontorkan dana talangan kedua bagi Yunani diperkirakan tidak terlalu memengaruhi gerak indeks dalam beberapa hari ke depan.Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menilai sentimen positif dari Eropa tersebut belum dapat menyaingi sentimen negatif dari dalam negeri sendiri, yakni berupa belum adanya kepastian mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).Dia mengungkapkan selama 2 pekan terakhir pemodal asing terus menarik dananya dari bursa Indonesia. Menurut dia, hal itu salah satunya dipicu oleh ketidakpastian pemerintah terkait dengan kebijakan BBM.“Dimana ada ketidakpastian, investor akan mulai berhenti membeli. Ini yang menyebabkan investor asing tarik terus dananya dalam beberapa waktu terakhir,” ungkapnya.Seperti diketahui, setelah perundingan lebih dari 12 jam, akhirnya negara zona Eropa sepakat memberikan dana talangan kedua bagi Yunani senilai 130 miliar euro atau setara US$170 miliar kemarin.Kesepakatan itu diharapkan dapat menurunkan utang Yunani hingga 120,5% dari produk domestik bruto pada 2020. Jumlah tersebut adalah jumlah maksimum yang dipertimbangkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan zona eropa.“Kabar ini kita dapat sekitar jam 15.00 waktu Indonesia. Namun, setelah pengumuman tersebut, transaksi beli dari pemodal asing di bursa kita belum juga terlihat. Jadi, saya pikir pengumuman ini tidak akan banyak berpengaruh ke IHSG,” paparnya.Selain ketidakpastian mengenai kenaikan harga BBM, Satrio menuturkan sentimen lain dari dalam negeri juga datang dari kebijakan Bank Indonesia yang terus menurunkan suku bunga acuan, sehingga berdampak pada pelemahan rupiah.Dia mengatakan penurunan suku bunga membuat pasar obligasi atraktif, sebaliknya, menurut dia hal itu menjadi katalis yang kurang baik bagi rupiah dan juga IHSG. Pemodal, ujarnya akan mengalihkan portofolionya kepada obligasi.“Dengan penurunan suku bunga, akan menjadi lebih murah, sehingga lebih menarik di mata investor,” tuturnya.Menurut Satrio, tingginya valuasi harga saham di bursa Indonesia juga membuat pemodal menahan diri untuk masuk ke dalam negeri sementara waktu ini.Dia menilai dengan performa indeks yang cukup baik tahun lalu, pemodal mulai mengalihkan investasinya ke negara-negara yang mengalami loss selama 2011, karena dinilai memiliki valuasi harga yang lebih murah. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper